Bonus chapter | What if

439 35 7
                                    

Sebuah usapan lembut dipipi Aziel membuat anak itu mengeratkan pelukan nya pada sosok yang saat ini tengah memperhatikan nya. Sebuah pelukan dan ciuman dipagi hari selalu menjadi rutinitas yang selalu dilakukan oleh Candra.

"Bangun anak kecil, udah pagi." Chandra mencubit hidung Aziel membuat anak itu mau tak mau harus membuka mata nya. Wajah tampan, tatapan mata yang lembut, serta senyuman manis Chandra selalu bisa membuat Aziel merasa kembali hidup.

"Kamu kerja hari ini?" tanya Aziel, ia mengucek kedua mata nya membuat Chandra menarik tangan anak itu.

"Berhenti mengucek mata kamu seperti itu." Kata Chandra, ia mengusap mata Aziel yang sedikit berair dan meniup nya. Setelah lulus sekolah 5 tahun yang lalu, Chandra mulai merintis perusahaan nya sendiri tanpa bantuan sang Ayah. Dan sekarang, ia berhasil menggapai apa yang selama ini sudah ia usahakan.

"Saya tidak ingin menyia-nyiakan hari libur saya yang bahagia. Jadi, anak kecil ingin melakukan sesuatu?" Aziel tidak bisa menahan senyum nya, hubungan nya dengan Chandra berjalan tidak semulus yang dibayangkan. Laki-laki itu juga sudah terbiasa dengan gaya bicara nya yang formal, padahal dulu ia selalu memakai kata 'lo-gue'.

"Eum, kamu mau nya ngapain?" Aziel kembali melemparkan pertanyaan pada Chandra karena merasa bingung ingin melakukan apa.

"Saya tidak keberatan untuk melakukan apapun selagi dengan kamu." Ucap Candra, ia memeluk Aziel dan menciumi wajah anak itu membuat sang empu tertawa karena merasa geli.

"Aku mau belajar masak hari ini." Ucap Aziel setelah berpikir panjang. Ia menatap Candra menunggu respon laki-laki itu.

"Apapun untuk anak kecil, mari berbelanja bahan nya. Dan juga, saya memiliki banyak uang untuk kamu habiskan." Ucap Candra bercanda, ia mencubit gemas pipi Aziel. Anak itu semakin terlihat lucu dengan pipi nya yang chubby.

"Yaudah mandi dulu sanaa, bau banget." Aziel menutup hidung nya dan mengibaskan-ngibaskan tangan nya.

"Wangi kok, wangi sperma." Setelah mengucapkan itu, cubitan di lengan nya Candra dapatkan dari Aziel.

"Baiklah, baiklah, saya akan mandi." Candra melepaskan pelukan nya terhadap Aziel, ia menyempatkan diri mencium kening anak itu sebelum akhirnya turun dari kasur dan berjalan menuju kamar mandi. Mereka hidup dengan nyaman walaupun harus meninggalkan beberapa luka lama yang pernah datang sebagai ombak besar dalam kehidupan mereka.

**•̩̩͙✩•̩̩͙*˚ ˚*•̩̩͙✩•̩̩͙*˚*

"Andraaaa, berhenti main-main!" Aziel menatap kesal kearah Candra yang terlihat kotor dan penuh tepung, lebih lucu nya lagi, wajah Aziel terlihat cemong karena Candra yang sedaritadi sibuk menaruh tepung di wajah Aziel.

"Ah, anak kecil saya sangat lucu." Dengan gemas Candra memeluk Aziel membuat anak itu memberontak. Dapur mereka terlihat berantakan, beberapa kue bolo yang masih tersusun diatas loyang terlihat tertata dimeja makan.

"Diem aja sana, ngacau mulu, mau aku pukul?" Ancaman Aziel justru terlihat seperti candaan bagi Candra, laki-laki itu menyodorkan pipi nya kearah sang empu.

"Pukul dong, anak kecil. Pukul nya pake tenaga yah, jangan pake kasih sayang." Goda Candra yang berhasil membuat Aziel mengalihkan pandangan nya dengan telinga yang terlihat memerah. Ia juga menendang kecil kaki Candra sebagai bentuk protes.

"Baiklah, baiklah, saya akan duduk tenang menunggu bolu yang di buat oleh anak kecil." Ucap Candra, ia duduk dengan tenang dikursi meja makan. Ia memperhatikan punggung kecil Aziel yang terlihat sibuk mengaduk adonan

Aziel memasang sarung tangan dan membuka open untuk mengularkan bolu yang sudah matang. Ia menaruh nya di atas meja dan tersenyum senang kearah Candra. Aziel mengambil satu bolu tersebut, meniup nya dengan lucu. Ia menggigit nya sedikit dan merasakan rasa manis yang tidak terlalu berlebihan.

"Enak, coba deh." Aziel menyodorkan bolu bekas gigitannya tadi kepada Candra. Candra menyunggingkan senyumam manis bukan karena rasa bolu, tapi karena rasa bahagia yang menyelimuti hati nya. Jika bisa, ia ingin kebahagiaan nya dengan Aziel abadi tanpa harus melalui ombak besar lagi.

»»————>Selesai<————««



Aku rencananya mau rombak cerita Aziel ini, menurut kalian gimana? Alasan aku ngerombak memang karena alur nya acak acakan dan ending nya ngasal, jadi biar lebih berkesan mau bikin yang lebih jelas dan ending nya juga masuk akal. Yang setuju untuk dirombak komen yah, terimakasih dan selamat mengobati rindu atas kehadiran Candra❤

Cinta Aziel untuk Candra [B×B | END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang