11. Pingsan

6K 538 5
                                    

Jam ke-3 kali ini kelas Candra dan Aziel sama-sama melakukan kegiatan olahraga

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Jam ke-3 kali ini kelas Candra dan Aziel sama-sama melakukan kegiatan olahraga. Candra memperhatikan Aziel yang saat ini sedang mengelilingi lapangan bersama dengan yang lain.

Candra tersenyum saat melihat Aziel yang mendekat kearah nya. Wajah anak itu terlihat pucat dan langkah nya pun seakan sangat lemas. Tinggal beberapa langkah lagi Aziel akan sampai ditempat Candra bernaung, namun dirinya lebih dulu ambruk.

"El!" Candra dengan cepat menggendong Aziel yang pingsan, berlari ke uks tanpa memperdulikan tatapan siswa dan siswi lain.

Candra menendang pintu uks, untung nya tidak ada penjaga disana. Membaringkan Aziel dengan pelan dibankar, Candra mengambil minyak kayu putih serta obat. Candra duduk disamping Aziel, menggenggam erat tangan sang empu.

Tak berjalan lama, Aziel membuka matanya. Mendapati Candra yang menatap dirinya khawatir. Aziel memegang erat kepala nya yang terasa masih pusing.

"Cil? Lo gakpapa?" Tanya Candra dengan nada khawatir.

Dulu, sebelum Candra menyukai Aziel. Candra sering melihat anak itu pingsan setelah jam pelajaran panjeskes, entah apa yang membuat anak itu selalu pingsan. Candra sendiri tidak tahu. Dan hari ini, hal itu terjadi lagi. Bedanya kali ini Candra merasa khawatir akan kesehatan Aziel.

Aziel tidak menjawab pertanyaan Candra, ia justru semakin erat mencengkram kuat kepala. Ini lebih sakit daripada yang sebelumnya. Pikir Aziel.

"Perlu kita ke RS?" Aziel menggelengkan kecil, menjawab ajakan Candra.

Aziel mengatur napas nya, berusaha tenang agar kepala nya tidak terlalu sakit.

"Air." Ucap nya dengan suara yang hampir tidak ada.

Candra dengan cepat menyodorkan segelas air dan membantu Aziel untuk minum.

"Masih sakit?" Tanya Candra.

"Udah mendingan. Maaf kak, ngerepotin." Ucap Aziel tidak enak hati.

"Stutt, lo gak pernah ngerepotin gue." Jawab Candra mengelus tangan Aziel.

"Kenapa sampai pingsan? Lo gak sarapan? Atau lo sakit?" Tanya Candra secara beruntun.

"Gue gakpapa kak, udah biasa juga." Jawab Aziel sedikit canggung.

Candra tanpa aba-aba langsung memeluk Aziel membuat sang empu kaget. Aziel dengan canggung membalas pelukan Candra dan mengusap rambut Candra.

"Gue khawatir Cil." Gumam Candra.

"Gue baik-baik aja kak." Ucap Aziel menenangkan Candra.

"Nanti sementara tinggal bareng gue aja, gue gak mau lo kenapa-napa."

"Tapi kak-"

"Gue gak suka dibantah."

Seperti apa yang dikatakan Candra tadi siang, mereka berdua akan tinggal untuk sementara

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Seperti apa yang dikatakan Candra tadi siang, mereka berdua akan tinggal untuk sementara. Ah, jika bisa untuk seterus nya. Aziel memasuki apartemen Candra, menatap sekeliling kamar yang bersih.

"Mau mandi El?" Tanya Candra membuat Aziel menoleh kearah nya.

"Gue gak bawa baju kak." Jawab Aziel kikuk.

"Baju gue ada. Mau mandi bareng?" Tawar Candra dengan iseng, tapi malah diangguki oleh Aziel.

"Lo yakin?" Tanya Candra memastikan.

"Emang gak boleh yah?" Tanya Aziel dengan polos.

"Ah gak, ayo mandi."

Candra dan Aziel masuk kekamar mandi bersama. Aziel melepaskan seragam sekolah nya, masuk kedalam bathtup tanpa perduli bagaimana pikiran Candra saat ini.

Candra ikut masuk kedalam bathtup membuat Aziel kaget. Ia menatap heran kearah Candra. Sedangkan Candra sendiri memeluk Aziel dari belakang, mengecupi punggung putih anak itu.

"El, gue cowo yang juga punya nafsu." Ucap Candra berbisik pelan ditelinga Aziel.

Sedangkan Aziel sendiri hanya diam saat tangan Candra mulai nakak mengelus puting susu nya. Aziel menggenggam tangan Candra, dirinya berbalik badan dan menatap polos kearah Candra.

"Kiss me."

Tanpa pikir panjang Candra langsung mencium bibir Aziel, melumat nya penuh nafsu. Candra memegang tengkuk Aziel untuk memperdalam ciuman mereka. Lidah mereka betarung satu sama lain. Ternyata Aziel pintar berciuman, pikir Candra.

"Eumhh!"

Aziel meremas pundak Candra saat tangan sang empu menusuk-nusuk hole nya.

"Kak, ahhh!" Aziel refleks mendesah saat satu jari Candra masuk ke dalam hole nya.

"Kak, gue belum siap." Cicit Aziel pelan.

Seketika Candra sadar akan apa yang diperbuatnya. Sial, diri nya hampir saja kelepalasan. Candra berdiri dan keluar dari bathtup, untung nya dia masih mengenakan boxer. Ya walaupun junior nya terlihat jelas sedang tegang.

"Maaf El, gue paham kok." Ucap nya lalu pergi begitu saja meninggalkan Aziel yang tertunduk.

Aziel menggenggam tangan nya erat, menundukan kepalanya hingga tercelup di air.

"Mama, El takut."

Hayoooo kenapa sama Aziel?

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Hayoooo kenapa sama Aziel?

Vote nya dong kakak, adek, abang, tante, om, pokoknya semua nya dah. Ayo banyakin vote nya biar gue semangat nulis. Kan kalau vote dikit mood nulis gue turun juga ;)

Jadi vote komen jangan lupa

Pakyu sekebon 😗

Cinta Aziel untuk Candra [B×B | END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang