12. Sakit

5.6K 497 10
                                    

Candra sudah berpakaian tapi sedari tadi Aziel tidak keluar dari kamar mandi

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Candra sudah berpakaian tapi sedari tadi Aziel tidak keluar dari kamar mandi. Hal itu membuat Candra bingung. Apakah anak itu marah? Tapi bukan kah seharus nya Candra yang marah? Sudahlah, Candra masih sedikit kesal dengan anak itu.

Candra memilih menonton tv daripada mengecek keadaan Aziel dikamar mandi. Namun hati nya tidak sejalan dengan otak nya. Candra dengan cepat membuka pintu kamar mandi dan menemukan Aziel yang masih duduk dibathtup dengan memeluk lutut nya.

"El!" Candra dengan cepat mengangkat anak itu agar keluar dari bathup.

"El, sadar!" Candra menepuk-nepuk pipi Aziel dengan pelan namun tidak mendapatkan respon. Mata anak itu menatap kosong kearah Candra.

Lama menatap Candra, Aziel seakan tersadar dan mendorong Candra dengan kuat. Aziel menggelengkan kepalanya, menatap takut kearah Candra.

"Gak, gak, gak, gak! El bukan jalang!" Ucap nya dengan takut.

"Tenang, ini gue. Candra." Candra mengulurkan tangan nya, berjalan pelan mendekati Aziel.

Sedangkan Aziel sendiri melangkah mundur dengan takut.

"El bukan jalang! Jangan deket-deket!" Ucap nya sedikit berteriak.

"El bukan jalang. Ini Candra, jangan takut." Bujuk Candra.

"Candra?" Gumam Aziel pelan.

"Iya, ini Candra."

"Candra, El bukan jalang."

Setelah mengucapkan itu tubuh Aziel langsung ambruk membuat Candra dengan sigap menangkap nya. Tubuh Aziel sangat dingin akibat terlalu lama berendam di air.

Menggendong Aziel ala bridal style, Candra membawa anak itu kekamarnya dan membaringkan nya dengan sangat hati-hati. Candra memberanikan diri menggantikan pakaian Aziel, berusaha agar nafsu nya tidak naik saat melihat Aziel yang bugil.

Setelah selesai, Candra berbaring disamping Aziel. Tubuh nya menghadap kearah anak itu. (Kalian pasti dah bayangin gimana posisinya) Candra mengusap lembut rambut Aziel, mengcup lama kening anak itu.

"Gue gak tau apa yang lo sembunyiin El."

05:00

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

05:00

Aziel mengeratkan selimut nya, padahal cuaca bisa dibilang tidak terllau dingin tapi anak itu malah menggigil. Candra sendiri yang merasakan tarikan kecil pada selimut membuka mata pelan.

Ia yang tadinya memunggungi Aziel kini malah menghadap kearah anak itu. Tangan Candra terulur untuk menyentuh kening Aziel. Panas, Candra dibuat panik seketika.

"Shit! Gue gak bisa ngurus orang demam!" Gumam Candra dengan panik.

"Mama, dingin." Ujar Aziel mengigau.

Candra yang kehabisan ide lantas hanya memeluk erat Aziel, mengusap lembut pipi anak itu.

"El?" Panggil Candra dengan pelan.

"Eumh?" Jawab Aziel yang setengah sadar, ia menyembunyikan wajah nya didada Candra. Pelukan ini hangat, seperti pelukan sang Ibu.

"Stutt, masih jam 5. Bobo lagi yah." Candra menepuk-nepuk pelan pantat Aziel seperti menidurkan bayi.

Candra berpikir, apakah Aziel sering seperti ini? Bagaimana keseharian Aziel biasanya? Apa yang anak itu lakukan? Lalu, apa yang terjadi pada Aziel sehingga dirinya trauma akan sentuhan Candra?

Jujur, ini pertama kalinya Candra memikirkan urusan orang lain. Dan orang lain itu adalah Aziel. Apakah Candra perlu mencari tahu lebih dalam tentang Aziel?

 Apakah Candra perlu mencari tahu lebih dalam tentang Aziel?

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Makan El." Titah Candra.

Sedari tadi Candra berusaha membujuk Aziel agar mau makan, tapi bocah itu hanya menggelengkan kepalanya tidak mau. Mengapa Aziel jadi cerewet disaat begini?

"Gue gak suka bubur kak! Gak enak!" Aziel menutup mulut nya dengan tangan agar sendok yang bererisikan bubur itu tidak masuk ke mulut nya.

"Terus lo mau makan apa?" Tanya Candra dengan nada frustasi.

"Gak ada." Cicit Aziel.

"Ya tuhan!" Candra berteriak frustasi. Sungguh Aziel sangat menyebalkan!

"Maaf ngerepotin. El pulang aja." Ucap Aziel tidak enak hati, dirinya memang menyusahkan jika disaat seperti ini.

Kaki nya menginjak lantai, belum sempat berdiri, tubuh nya lebih dulu ambruk kekasur. Kaki nya lemas, Aziel rasanya tidak sanggup berdiri, apalagi harus pulang kerumah.

Candra mendekat dan membenarkan posisi Aziel seperti semula. Ia mengecup dahi dan bibir Aziel secara bergantian.

"Maaf, kelepasan." Ucap Candra merasa bersalah.

"Gue minta maaf juga."

"Gue lebih suka lo nyebut diri lo sendiri pake nama, bukan 'lo-gue'." Komentar Candra.

"Kayak kekanakan." Ucap Aziel.

"Kenapa? Lo emang bocil."

"Gue bukan bocil kak!"

"El, bukan 'gue'. Ini perintah."

"KAKAK BACOT!"

Gemes, pengen culikkkk

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Gemes, pengen culikkkk

Jgn lupa vote and komen.

Luv¾

Cinta Aziel untuk Candra [B×B | END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang