17. Marah

4.5K 399 25
                                    

Jujur, Candra sendiri rasanya frustasi jika tidak bersama Aziel

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Jujur, Candra sendiri rasanya frustasi jika tidak bersama Aziel. Ia sedari tadi mondar mandir seperti orang gila, raut wajah nya terlihat lelah dan kesal secara bersamaan.

Dengan rasa gengsi yang setengah pada dirinya, Candra mengambil kunci motor dan pergi menuju rumah Aziel. Lebih tepatnya kontrakan yang dulu Aziel maksud. Candra melajukan motornya dengan kesetanan tanpa peduli pengendara lain.

Tak membutuhkan waktu lama, ia sampai pada pekarangan rumah Aziel. Tapi, mobil siapa yang terparkir disini? Apa Ayah Aziel? Pikir Candra. Dengan rasa penasaran nya, Candra berjalan menuju pintu dan mengintip sedikit dijendela.

Laki-laki? Tapi siapa? Aziel terlihat sedang tertawa lepas dengan laki-laki tadi. Awalnya Candra biasanya saja, tapo saat lelaki tadi mengecup singkat bibir Aziel membuat kesabaran nya habis.

Mendorong pintu dengan kasar, Candra langsung menarik kerah baju Nevran dan memukul wajah tampan lelaki itu.

"BANGSAT! SIAPA LO BERANI NYIUM EL HAH!?" Tanya Candra disertai emosi yang menggebu.

"Kak udah!" Aziel berusaha memisah, namun Candra dengan mudah mendorongnya.

Nevran yang dari awal tidak sempat melawan kini tersungkur lemah akibat pukulan Candra. Melihat Nevran yang tersungkur, kaki Candra reflek ingin menginjak muka lelaki itu.

"Akhhh."

"El!"

"El!"

Teriak Candra dan Nevran secara bersamaan. Sial, Aziel melindungi Nevran sehingga dia yang jadi sasaran Candra. Candra menginjak perut Aziel membuat anak itu meringis sakit.

"El, lo gakpapa?" Candra langsung jongkok dan ingin menyentuh perut Aziel.

"Jangan sentuh gue!" Larang Aziel. Ia menekan perut nya yang kini mungkin sudah membiru.

Rasa sakit akibat injakan Candra tadi sekarang malah bercampur dengan rasa mual yang tiba-tiba datang. Sebisa mungkin Aziel untuk tidak muntah, namun tidak bisa. Ia memuntah kan beberapa makanan yang tadi dia makan, masalah nya ia muntah dengan sedikit darah yang keluar dari hidung.

"Evan sakit." Ucap nya lirih pada Nevran. Sedangkan Candra hanya terpaku melihatnya.

"Ayo ke RS." Sebelum menjawab, Nevran sudah lebih dulu menggendong Aziel yang baru saja pingsan.

"Cowok brengsek kayak lo gak pantes buat Ziel!"

Candra hanya duduk dengan khawatir didepan ruangan ICU, disamping nya ada Nevran yang masih babak belur akibat Candra

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Candra hanya duduk dengan khawatir didepan ruangan ICU, disamping nya ada Nevran yang masih babak belur akibat Candra. Sungguh, Candra tidak ada niat sama sekali menendang Aziel.

Apa hubungan Aziel dengan pria bernama Nevran ini? Aziel tidak pernah menceritakan nya, ah lebih tepatnya Aziel tidak pernah bercerita apapun tentang keluarganya.

Seorang Dokter keluar dari ruangan ICU membuat Candra dan Nevran langsung menghampiri Dokter tersebut.

"Saudara Nevran, ikut saya sebentar." Nevran mengangguk dan mengekori sang Dokter, meninggalkan Candra dengan tanda tanya besar.

Siapa sebenarnya Nevran itu?

Candra memilih masuk kedalam ruangan, mendapati Aziel yang terbaring dibankar dengan bibir yang pucat pasi. Bukan kah tadi Aziel hanya muntah setelah dengan tidak sengaja kena injakan Candra?

Apakah separah ini hingga membuat nya masuk rumah sakit dan berakhir diruang ICU? Banyak teka-teki yang sulit Candra pecah kan.

"Mama sakit." Gumaman lirih dari Aziel membuat Candra mendekati bankar anak itu.

Candra menggenggam tangan Aziel yang terasa dingin. Kelopak mata anak itu perlahan terbuka, menampilkan mata yang berwarna abu-abu itu. Mata yang selalu menatap Candra dengan penuh cinta.

Aziel menarik tangan nya yang digenggam Candra. Ia memalingkan wajahnya kesamping seakan tidak mau menatap Candra.

"Kita perlu waktu sendiri dulu kak."

Sesuai perjanjian tadi malam, 30 komen bakal next secepatnya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Sesuai perjanjian tadi malam, 30 komen bakal next secepatnya. Aku nepatin janji kok. Ayo vote nya jangan kelupaan. Kalian dapat bacaan dan aku dapat vote, jgn jdi silent readers yh.

Ini kyknya update-an terakhir, ahahahah aku lgi miskin kuota. Gra² gk sklh g dpt jajan jdi nya gk bisa beli kuota🥲

Dadah, sampe jumpa dichapter 18

Inget buat vote dan komen nya.

Cinta Aziel untuk Candra [B×B | END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang