Jangan sider, muak aku ngeliat sider ini, capeeeeek ngehadepin sider mulu, tolong lah jangan nyusahin yang lain, minimal bantu vote lah biar gajadi beban.
200 vote dan 100 komen ayoo🏃 vote diawal atau diakhir chapter!
Happy Reading
Gedung Long Ka, Pusat pelatihan Penyintas.
Hari ini adalah hari dimana para calon penyintas akan pergi melalukan tugas mereka, setelah pelatihan diri setahun mereka jalani.
Para Penyintas ini akan menjelajahi banyak dunia yang tersebar di alam semesta, ada yang ke dunia novel, ke dunia fantasi, ke dunia film.
Intinya setiap peserta pelatihan akan ditemani satu sistem yang bertugas sebagai pengarah.
Airan Kanaya, seorang gadis yatim piatu yang ikut pelatihan penyintas karena tak punya alasan apapun untuk berdiam di kesendirian.
Dia mendapatkan sistem berbentuk marmut yang dia beri nama Licyo, marmut putih yang sangat cerewet.
"Baiklah, hari ini adalah hari pertama kalian pergi ke dunia yang akan kalian hadapi, tugas kalian berbeda, dan saya harap kalian tidak mengecewakan, apalagi sampai berharap bisa tinggal di salah satu dunia target. Ingat, kalian hanya penyintas, tidak boleh terlibat hubungan pada target."
Airan mendengus pelan, dia sudah tau, itu adalah syarat wajib dari setiap Penyintas.
Airan memiliki tinggi 175 cm, rambut hitam sepunggung dan kulit putih yang bersih, wajah cantik dengan tatapan mata datar tak berminat untuk hidup.
"Nona! Saya sudah mendapat dunia tempat kita pergi setelah ini!"
Senyum tipis Airan berikan saat Licyo muncul, dia mengelus bulu putih Licyo yang ada dibahunya.
"Benarkah? Dimana tempatnya?"
Licyo membuka layar transparan didepan Airan, lalu menjelaskan.
"Sebenarnya ada 3 tempat Nona, anda boleh memilih sesuka anda."
Airan melihat 3 tempat yang Licyo tunjukan, 1 adalah dunia peri, 2 adalah dunia Novel sementara 3 adalah dunia Kultivasi.
"Untuk tugas pertama, sepertinya kita harus ambil yang mudah." Airan memilih Dunia Peri.
Tatapan mata Licyo langsung datar, dia mengunyah kuaci dimulut mungilnya.
"Haduh Nona, dunia Peri tugasnya sulit!"
Kekehan pelan Airan berikan "Biar saja, tampilkan statusku."
"Huh, dasar Nona ini, abnormal sekali."
"Heh marmut, kau mau merasakan daging marmut panggang?"
"Hihh tidak! Arigatou Khamsahamidah!"
Licyo menampilkan status dan data diri Airan.
——————————————————
Nama Penyintas : Airan Kanaya
Usia. : 18 Tahun
Point : 1000 Point awalKeterampilan
-Bisa melakukan apa saja sesuai dunia target-Kecantikan
-Diatas rata-rata sesuai dunia target-Kepintaran
-Diatas rata-rata sesuai dunia target-Kelemahan
-Tidak ditemukan kelemahan-
——————————————————Alis Airan naik sebelah "Kenapa statusnya berbeda seperti penyintas kebanyakan?"
"Tentu saja, semua akan disesuaikan dengan standar diatas rata-rata dunia target."
"Begitu, jadi siapa target kita?"
Licyo menampilkan foto seorang Peri cantik berambut putih keperakan.
"Dia adalah Antagonisnya, dia bernama Dhivio, seorang Peri es yang difitnah koloni nya lalu dibuang ke jurang kematian, dia membalaskan dendam karena fitnah tersebut dengan cara membantai semua klan Peri, anda bertugas menyelamatkan Dhivio dari dari fitnah dan kehancuran dunia Peri."
Senyum tipis Airan berikan, dia mengangguk, menatap rupa Dhivio saat menjadi Peri kematian.
"Buka portal, kita pergi sekarang."
"Baik Nona-ku~"
Airan rasa ini akan mudah, tapi yang pasti Airan merasakan sesuatu yang familiar saat melihat foto Dhivio.
Entahlah, sepertinya semua akan mudah jika Airan tak membuat Dhivio jatuh hati padanya.
Portal terbuka, dan Airan akan memulai target pertamanya.
🐇Bersambung🐇
Jangan sider ya, please banget nih.
KAMU SEDANG MEMBACA
Transmigrator of Antagonis [End]
FantasyMenjadi seorang penyintas yang bertugas sebagai penolong pihak Antagonis, dia selalu merubah takdir Antagonis yang tak adil, tapi semua itu selalu melenceng dari rencana nya. Airan, pasti akan bermasalah dengan salah satu tokoh dalam dunia yang dia...