***
Bukan sulap bukan sihir, Anna sudah menemukan seseorang untuk dibawa pada Mamanya. Cowok itu bernama Reynand, orang yang kebetulan baru mengungkapkan perasaan pada Anna. Pada saat itu terlintas di benak Anna untuk memanfaatkan keadaan, terlebih tampang cowok itu juga cukup meyakinkan. Anna mau menjadi pacar Reynand asal cowok itu berhasil membantunya keluar dari urusan perjodohan.
"Ma, kenalin ini Reynand, pacar Anna" ucap Anna dengan senyumnya, tak lupa ia menggandeng mesra sebelah lengan Reynand supaya lebih meyakinkan.
Mama menurunkan kacamatanya, meneliti Reynand dari atas sampai bawah. Saat itu Anna berharap supaya mamanya bisa sedikit kagum. " Saya Reynand Tante"
"Duduk saja dulu, kita bicaranya di dalam"
Alhamdulillah langsung disuruh masuk. Anna jadi lebih optimis jika rencananya akan berhasil. Namun sayangnya rasa senang Anna tidak bertahan lama, baru beberapa detik mereka duduk ada seseorang yang mengucapkan salam. Seperti kala itu, kemunculannya di depan pintu benar-benar membuat Anna tertegun.
Arga.
"Assalamualaikum"
"Waalaikumsalam, ayo sini Ga, duduk"
"Kok ada Arga?" protes Anna kepada mamanya.
"Mama nggak suka lama-lama, langsung kita seleksi aja, kita nilai sama-sama biar lebih terbuka, jujur, dan adil"
Astaga. Bagaimana mamanya bisa terfikir ide seperti itu? Memangnya mamanya pikir ini seleksi pemilihan apa? pejabat atau calon menantu?
"Boleh salaman dulu, Arga dan Reynand? " pinta Rani dan Arga menjadi yang pertama mengulurkan tangan.
"Untuk mempersingkat waktu, kita langsung saja. Kalian berdua cukup jawab bergantian pertanyaan dari saya"
"Prinsip hidup kalian itu apa?"
Anna menggigit bibir, ia tidak terfikir untuk menyetting Reynand soal prinsip hidup. Anna pikir mamanya hanya akan bertanya soal latar belakang, apa yang saat ini sedang ditekuni, juga alasan mengapa memilih dirinya.
"Jalani terus pasti ada jalan. Saya percaya Tan, kalau setiap masalah pasti ada jalan keluarnya jadi tidak perlu dipikirkan larut-larut"
Alhamdulillah, jawaban Reynand masih bisa dibilang masih terdengar aman.
"Kalau kamu Ga?"
"Setiap masa ada momennya dan setiap masa ada orangnya. Selama ini saya menjalani hidup seperti itu. Saya menghargai setiap kesempatan dan orang-orang yang ada di sekeliling saya, karena saya percaya ada alasannya mengapa sesuatu terjadi dan kenapa seseorang ada dalam hidup saya"
Mama mengangguk-anggukan kepala mendengar jawaban dari Arga dan itu membuat Anna mulai merasa tidak tenang.
"Kalau nanti menikah dengan Anna, apa yang akan kalian lakukan untuk membahagiakan Anna?"
"Saya akan bekerja keras supaya bisa memenuhi kebutuhan Anna, tapi tetap memiliki waktu luang untuk Anna supaya nggak kesepian"
"Resepnya bahagia adalah menerima. Saya dan Anna hanya perlu saling menerima untuk punya kehidupan pernikahan yang bahagia"
Kenapa Arga selalu menjadi penjawab terakhir? Apakah itu taktik supaya bisa menyiapkan jawaban yang lebih bagus dari Reynand? Jika iaya, duda satu itu sangat licik.
"Anna itu jorok"
"Suka makan keripik di kasur, susah disuruh cuci kaki sebelum naik tempat tidurnya, udah gitu nyuci baju pakai mesin nggak bisa, nyetrika apa lagi. Kira-kira bagaimana kalian untuk menyikapi itu?"
KAMU SEDANG MEMBACA
Before You
RomanceHidup Arga Adithama (29) berubah setelah menikahi Cut Anna (24), mahasiswa semester 10 yang banyak tingkahnya.