04. Diperjuangin Mas Duda?

1.7K 143 54
                                    

***

BARU saja sampai di kampus, terlintas di benak Anna untuk mulai mengerjai Arga. Ia tidak boleh buang-buang waktu, sehari adalah waktu yang berharga dan tidak boleh dilewatkan dalam misi ini.

To Arga Duda :

Syarat pertama, buat sarapan yang enak.

Anter ke kampus

Arga Duda:

Saya sudah di kantor, Cut Anna

Kalau makan siang, bagaimana?

Anna tersenyum senang. Sudah pasti ia memang sengaja. Sekarang hampir jam setengah sembilan pagi, mana mungkin Arga masih di rumah?

To Arga Duda :

Lapernya sekarang, bukan nanti

Arga Duda:

Saya pesankan makanan, mau?

To Arga Duda:

Dibuatin bukan dipesenin

Ya nggak masalah sih kalau nggak bisa

Tapi berarti ya gagal

Bye bye Arga duda

Senang bertemu Anda

Tapi boong

Semoga kita tidak pernah berjumpa lagi🙏🙇

Arga Duda :

🙂

Senyum pasrah yang dikirimkan oleh Arga membuat Anna berjingkrak senang. Semoga memang benar, mereka tidak perlu berjumpa lagi setelah ini.

***

Arga Duda calling...

Mulanya Anna sedang menguap karena bosan mendengarkan dosen yang terus bicara sejak empat puluh menit yang lalu. Beberapa mahasiswa juga tampak sama sepertinya, jelas ada spesies berbeda, yang sibuk mencatat dan mendengarkan walaupun entah masuk ke otaknya atau tidak.

Notif panggilan dari Arga itu membuatnya terkejut. Kedua bola matanya bahkan langsung segar dengan seketika. Buru-buru Anna meminta izin untuk ke luar sebentar.

"Apa sih ganggu, lagi di dalem kelas. Dimarah dosen mau tanggung jawab?" ucap Anna dengan jutek saat panggilan mereka tersambung.

"Maaf. Saya taunya kamu lapar, bukan masih belajar. Ke parkiran fakultas sebentar, saya tunggu"

Tut tut tut

Belum sempat Anna menanggapi, Arga sudah lebih dulu memutuskan panggilan sehingga Anna harus menghela napas.

Tunggu, apa lelaki itu akan mengantarkan makanan?

Kecurigaan Anna terbukti, ketika sampai di parkiran ia melihat Arga yang sudah berada di luar mobilnya dengan membawa kantung plastik di sebelah tangannya.

"Makanannya" ucap Arga seraya mengulurkan bawaannya kepada Anna.

"Pesen di resto mana?" tanya Anna, curiga. Apalagi saat Arga tersenyum.

"Saya masak di dapur kantor, maaf karena seadanya"

Ya Tuhan....

Niat banget duda satu ini, mau repot-repot masak di dapur kantor untuknya.

Before YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang