21. Masih Belum

1.6K 139 40
                                    

***

WEEKEND tapi Anna tidak bisa bersantai di rumah. Ia harus pergi untuk melakukan riset bersama kelompoknya. Alhasil, ba'da dzuhur, ia diantar Arga untuk menuju kampus.

Ternyata banyak sekali kegunaan Arga sebagai suami, bisa jadi coach olahraga, alarm, supir, ATM, dokter, koki, bantal hidup, pokoknya bisa diandalkan dalam situasi apa pun. Jika tau punya suami akan cukup membantu, mungkin Anna tidak akan keberatan untuk menikah sejak awal.

Menikah dengan duda ternyata tidak buruk-buruk juga. Apalagi dudanya itu Arga Adithama.

"Ga" panggil Anna pada Arga yang sedang fokus menyetir. Sebenarnya sejak tadi mereka juga mengobrol tapi karena barusan Anna fokus membalas pesan grup, mereka jadi sunyi untuk sejenak.

"Iya?"

Mungkin itu adalah salah satu hal yang Anna sukai dari Arga. Setiap kali dipanggil lelaki itu akan tersenyum dan menyahut dengan hangat.

"Kayaknya enak deh kalau makan rujak siang-siang gini" celetuk Anna.

Tiba-tiba terlintas di benaknya jika panas-panas seperti sekarang enaknya makan rujak lalu makannya di tempat yang sejuk.

"Mau?"

"Tapi soto juga enak kayaknya, pake bala-bala gitu"

Arga sempat terkekeh pelan, mereka sudah makan siang sebenarnya, tapi sepertinya Anna masih belum kenyang.

"Yaudah, kita beli satu-satu"

"Suamiku baik deh hehe" ucap Anna seraya menyandarkan kepalanya di sebelah pundak Arga.

Anna mungkin tidak tahu jika ucapannya barusan berhasil membuat jantung Arga berdegup cepat. Satu bulan lebih mereka menikah, baru kali ini ia mendengar Anna menyebutnya sebagai suami, apalagi sambil tersenyum lebar seperti itu.

Setelah beberapa saat mencari, akhirnya mereka menemukan penjual rujak. Keduanya turun dari mobil karena Anna memang ingin makan di tempat. Untungnya penjual rujak tersebut menyediakan tempat untuk duduk.

" Lagi di mana lo Na? Ingetnya jangan mangkir dari tugas ini. Kita temen, tapi gue ga bisa bela lo, gak ver sama yang lain" suara jengkel Maisa terdengar setelah Anna mengangkat panggilan. Itu karena seharusnya mereka kumpul pukul satu tapi karena malas Anna berbohong pada Arga jika kumpul jam dua siang. Anna selalu malas datang paling awal karena ujungnya pasti akan ngaret juga.

"Lagi cari makan gue"

"Rujaknya Na, pakai garam kan?" tanya Arga seraya mengulurkan rujak pesanan Anna.

Dan sepertinya Maisa gafok dengan suara Arga. "Lo beli rujak Na?"

"Hm, mau gue beliin sekalian?"

"Ngidam lo ya?"

Seketika Arga dan Anna saling tatap. Sebelumnya keduanya bahkan tidak memikirkan ke arah sana.

Anna hamil?

"Ponakan gue on the way!" goda Maisa yang kemudian membuat Arga tersenyum.

Sebelah tangan Arga merengkuh Anna dari belakang supaya mereka dekat.

Sementara Anna, walaupun Arga belum mengatakan apa-apa, tapi ia bisa melihat jika Arga bahagia.

***

Rasanya baru terjadi kemarin saat Arga tiba-tiba datang dan mengatakan tidak ada harapan untuk mereka kembali bersama karena mantan suaminya itu sudah menikah lagi saat ini. Namun entah mengapa, luka yang dirasakan oleh Aira masih saja sama perihnya, seperti luka baru. Padahal sudah dua minggu berlalu sejak hari itu.

Before YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang