22. Pemilik Hatinya

1.4K 144 63
                                    


Hai semuanya, siapa yang udah nungguin dari kemarin-kemarin?

Happy reading dan jangan lupa tinggalin jejak komentar kalau udah baca :)

note : cerita ini dibuat untuk 20+


***


HAL yang ikut berubah selain hubungan dengan Arga yang semakin dekat setiap harinya adalah perasaan Anna terhadap statusnya di rumah ini. Tiba-tiba ia merasa tidak enak hati, jika disebut istri Arga tapi tidak memberikan kontribusi apa-apa di rumah suaminya. Untuk itu sejak dua pekan lalu Anna membiasakan diri untuk selalu mencuci piring dan peralatan makan lainnya usai makan malam.

Sebelumnya, Arga sudah menawarkan diri untuk membantu. Namun Anna menolaknya dan meminta lelaki itu untuk lekas mandi saja. Masa iya, Arga yang capek-capek seharian bekerja masih harus mencuci piring makannya sendiri?

"Anna" panggil Intan. Anna menoleh dan sedikit terkejut karena ibu mertuanya sudah berada di sisinya tanpa ia sadari sebelumnya.

"Iya Bu?"

"Kamu ada rencana apa untuk ulang tahun Arga besok?"

Si duda ulang tahun?

Besok?

"M-mas Arga ulang tahun besok? Malam ini dong?"

"Iya Sayang, ternyata kamu belum tau ya? Maaf dari kemarin ibu lupa mau bilang"

"Kalau gitu, gimana kalau besok kamu bantu ibu untuk masak makanan-makanan kesukaan Arga?"

"Kamu nggak perlu terlalu banyak berpikir Na, pada dasarnya Arga selalu bahagia dengan hal-hal kecil. Kamu ucapkan selamat saja, ibu yakin Arga sudah bahagia..."

Anna masuk ke dalam kamar dengan langkah lesu. Istri macam apa dia ini? Suaminya ulang tahun saja baru tahu beberapa jam sebelum pergantian hari.

Kenapa Arga sama sekali nggak ngode sih?

Setelah selesai mandi dan bersih-bersih, Anna ikut bergabung bersama Arga, berbaring di sisinya. Seperti biasa Anna patuh saat Arga menawarinya lengan untuk dijadikan bantalan.

Arga mencium keningnya lama dan itu membuat Anna semakin merasa bersalah saja. Kenapa ia tidak bisa jadi istri yang baik sebagaimana Arga menjadi suami yang baik untuknya selama ini?

"Ga" panggil Anna yang membuat Arga menurunkannya pandangannya, fokus menatap wajah mungil milik Anna.

"Hm?"

"Selamat ulang tahun ya"

Arga langsung tersenyum, tidak menyangka Anna akan menjadi orang pertama yang mengucapkan itu padanya.

"Masih dua jam lagi, sekarang belum"

"Maaf, aku nggak sempet nyiapin apa-apa"

"Sehat selalu dan jangan pernah berubah ya Ga" cicit Anna. Sebenarnya banyak yang ia ingin katakan, termasuk terima kasih karena selama ini Arga benar-benar memperhatikannya dengan baik, Anna tidak merasa kekurangan kasih sayang karena menjadi bagian dari hidup Arga. Namun sayangnya, Anna tidak bisa mengucapkannya.

"Terima kasih, istriku. Kamu hadiah terbaikku tahun ini" balas Arga. Doa sederhana dari Anna berarti banyak untuknya. Anna menginginkannya untuk sehat dan terus di sini bersamanya.

Before YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang