23. Ngambeknya Anna

1.5K 146 39
                                    


Hi semuanya, akhirnya aku kembali👻✨

Jangan lupa vote dan komentarnya ya kalau sayang cerita ini


***


BAIK Jian atau Maisa, keduanya merasa ada yang berbeda dari Anna sejak baru datang. Walaupun mengupayakan senyum, wajahnya tetap terlihat tertekuk.

Setelah dosen masuk dan mereka fokus masing-masing untuk mengikuti kelas, wajah Anna semakin tertekuk saja sehingga Jihan akhirnya mencolek lengan Anna. Beruntung mereka ada di barisan belakang sehingga masih bisa ngobrol asal pelan-pelan.

"Lo kok kayak murung sih Na dari tadi?"

"Gue capek, ngantuk"

"Abis lembur semalam?" tebak Jian.

Anna sempat terdiam. Memang benar mereka sempat begitu tapi bukan itu masalahnya.

"Cerita aja lah, aman kalo sama gue"

Kata 'cerita' yang tak sengaja didengar oleh Maisa, membuatnya ikut merapat.

"Menurut kalian kalau orang masih simpen foto mantan dan masih peduliin mantan padahal udah punya yang baru, tandanya apa?"

"Gamon lah apalagi, berarti mantannya itu berkesan pake banget" ucap Maisa.

"Iya Na, belum siap lupain masa lalu, tapi udah jalan mulai yang baru"

"Terus kalo gitu kasusnya akhirnya bakal gimana?"

"Lo pernah denger istilah orang lama tetap pemenangnya kan? Tapi ada juga istilah, kalau jatuh cinta sama dua orang, pemenangnya yang kedua karena kalau beneran cinta nggak akan mendua. Jadi Fifty-Fifty lah, tergantung si masa lalu sama masa sekarang, mereka seperti apa"

Anna seketika membayangkan kembali bagaimana sosok mantan istri Arga. Dari ujung rambut sampai ujung kaki tampak sempurna. Belum lagi karena gaya pakaiannya yang mengenakan dress dan anggun dari segala sisi. Beralih pada dirinya yang lebih sering menggunakan kaos saat di rumah, keluar dengan jaket jeans atau jumper. Ia tidak punya mata indah atau rambut panjang yang halus seperti milik mantan istri Arga.

Anna merasa tidak punya kelebihan yang bisa membuatnya merasa unggul dari perempuan itu.

"Kok lo tiba-tiba nanya soal mantan Na? " heran Jian.

"Mas Arga masih simpen foto mantan istrinya?" tebak Maisa.

Dan reaksi Anna untuk keduanya sama, cukup diam.

"Beneran Na? Lo yakin itu mantannya?"

"Ternyata jadi janda itu bukan sekedar cita-cita yang nggak masuk akal, daripada hidup sama orang yang hatinya kemana-mana" cicit Anna pada akhirnya. Kedua temannya sampai speechless mendengarnya.

"Gue masih nggak nyangka, masa sih seorang Mas Arga?"

"Tapi Na, Mas Arga itu keliatan sayang sama lo, jadi saran gue selidiki dulu"

Arga sayang padanya? Mendengar kemungkinan itu, selain tidak percaya diri, Anna juga tidak puas.


***



Kenapa Cut Anna?

Before YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang