3|Like, maybe?

3.3K 82 0
                                    

Happy Reading🤗

🌻🌻🌻

Saat ini Bella, Zara dan Clara sedang berbincang mengenai rencana parti hari lahir Clara yang ingin diadakan di rumahnya.

"Gue udah jemput semua siswa dan siswi yang ada disekolah ini tadi saat di lapangan. Gue bilang semuanya bisa datang kalo mau makan free. Kalo gak punya kado bisa datang juga" terang Clara memberitau tentang rencananya.

"Oh, kalo gitu mama sama papa lo gimana. Mereka bakal ada dirumah gak nanti masa parti lo berlangsung?" tanya Zara.

Bukan apa-apa ia bertanya seperti itu, hanya saja orang tua Clara ini sangat susah untuk dijumpai kerna kesibukan di kantor.

Jadi jika ada apa-apa masalah di sekolah, bukan mereka yang akan pergi malah pembantu mama atau papanya.

Kadang Clara merasa seperti tak punya orang tua saja. Apalagi ia tak punya saudara yang dekat dengannya. Untung ada kedua sahabatnya yang sentiasa ada bersamanya di setiap masa ia memerlukan.

"Mereka udah nelpon kemaren, katanya gak bisa datang tapi mereka bakalan ngasih gue seberapa banyak yang yang gue perlu buat parti itu" balas Clara terseyum sendu.

"Udah La, kita kan ada buat lo. Jangan sedih ya, mereka itu pasti sibuk banget mangkanya gak bisa ada. Mereka kerja juga kan buat lo, oke" pujuk Bella.

Ia dan Zara sudah dari tadi memeluk Clara untuk menenangkannya agar tidak bersedih dan menangis lagi kerna kesibukan orang tuanya sehingga mengabaikan anaknya.

"Makasih ya, kalian itu selalu aja ada untuk gue" ucap Clara tulus.

"Ah lo mah, santai aja. Kita kan sahabat. Harus saling ada di setiap masalah yang kita ada" ujar Bella.

"Iya, dan gue harap kita bisa sahabat sampai tua" tambah Zara lalu mereka berpelukan sangat erat.

"Woii, Cla. Itu ada cowok lo manggil didepan" teriak Gilang, ketua kelas 12 Ipa 3.

"Untung Clara ada cowoknya sama kita kan. Kalo enggak mungkin dia bakalan menghadapi kemurungan akibat gak ada sokongan dari orang terdekatnya. Bisa aja dia bunuh diri kerna gak tahan" ucap Zara saat Clara sudah pergi dari situ.

Ia tersenyum getir melihat punggung Clara. Ia tau disebalik senyuman cerah yang sahabatnya itu tampilkan, ada luka besar yang ia simpan.

Kerna itulah ia dan Bella sangat sayang pada sahabat mereka yang satu itu.

"Iya benar banget apa yang lo bilang. Kerna itu kita harus selalu kasih dia sokongan supaya dia gak terpikir buat lakuin hal-hal yang bisa rosakin hidupnya" tambah Bella.

"Emm, Ra?" panggil Bella.

Lalu Zara menoleh kearahnya yang tadi melihat ke arah Clara.

"Apa?" tanya Zara.

"Itu yang tadi nabrak kita waktu mau manjat tembok belakang sekolah itu ganteng ya. Bahkan kalo gue gak ingat punya pacar, udah gue gebet dia" ucap Bella heboh sambil tersenyum manis.

Zara yang melihat itu memutar bola matanya malas. Beginilah sahabatnya, pantang liat yang ganteng yang tampan pasti suka.

Kalo dia punya suami nanti gimana, apa dia bakalan selingkuh kali ya.

A Great Woman, BellaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang