55|Change To Be Better

2.8K 65 0
                                    

Happy Reading 🤗
~Vote Before Reading~

🌻🌻🌻

Tiba-tiba terdengar suara tawa dari arah pintu membuat mereka semua sontak mengalihkan tatapan mereka kesana.

Terlihat disana sudah ada Devin yang kini sudah menampilkan wajah datarnya dengan tatapan yang menghunus tajam seperti bilah pedang yang siap untuk membunuh.

Wajah keluarga Angga dan Bian langsung saja menjadi pucat saat melihat kehadiran Devin disana. Jika sudah ada pria itu, mereka mana mungkin berani untuk melawannya.

Bahkan kini mulut mereka terkatup rapat sudah kerna merasa benar-benar takut dengan kehadiran Devin itu.

Bella yang melihat suaminya sudah datang tersenyum lebar membuat Devin menjadi cemburu kerna disana masih ada Angga dan Bian yang melihatnya tersenyum.

Lantas ia berjalan kearah Bella dan menggendong Bella membuat wanita itu terkejut dan hampir saja berteriak. Ia langsung saja mengalungkan tangannya pada leher Devin agar dirinya tak terjatuh.

"Ih kok main gendong aja sih, gak malu apa diliatin sama mereka yang lain?" tanya Bella saat Devin ingin membawanya ke kamar.

Devin tak menjawab membuat bella kesal lalu mengerucutkan bibirnya sebal. Saat sudah sampai Devin meletakkan Bella dengan lembut ke atas kasur membuat wanita itu sedikit terpana dengan perlakuan suaminya itu.

"Jangan senyum-senyum sembarangan lagi didepan orang. Aku gak suka" ucap Devin yang membuat Bella memutar bola matanya malas.

"Dih emang ya jiwa posesif kamu itu gampang banget keluar. Jadi kamu mau ngapain kalo ada orang yang ngeliatin aku senyum?" tanya Bella usil.

"Kalo ngikut pemikiran aku sih, aku mau jadiin mereka sate aja hahahaha" jawab Devin yang diakhiri dengan tawa psikopatnya.

Bella sontak mencubit pelan pinggang Devin namun mampu membuat Devin mengaduh kesakitan.

"Kok aku dicubit sih?" protesnya kesal.

"Kerna kamu ngeselin. Masa orang cuman ngeliatin aku kamu sampe mau jadiin mereka sate" jawab Bella.

"Ya kan kerna kamu cuman milik aku. Jadi siapa aja yang coba ngerampas milik aku, gak bakalan aku biarin dia hidup aman. Jadi jangan pikir bisa lepas dari aku Bella" balas Devin serius membuat Bella ingin tertawa.

"Gini banget dapet suami psikopat. Apa-apa mainnya dijadiin sate" cibir Bella.

"Yaudah ah aku mau turun" ucap Bella namun ditahan oleh Devin.

"Ngapain turun lagi?" Tanya Devin.

Bella mengernyitkan alisnya heran dengan pertanyaan Devin itu.

"Ya kerna perbicaraan kita itu belum selesai udah digendong sama kamu aja" jawab Bella kesal.

Devin menggelengkan kepalanya tidak setuju.

"Enggak kamu gak usah bicara sama mereka lagi" putus Devin.

Bella terlihat protes mendengar itu. "Tapi kan aku masih punya banyak lagi yang mau dibicarain sama mereka" protes Bella.

"Gak, gak usah. Biar aku aja yang bicara sekaligus selesain masalah kalian" potong Devin.

"Ih aku gak percaya sama kamu. Nanti kamu mainnya pake kekerasan lagi"

A Great Woman, BellaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang