49|Asking For Help

2.6K 76 0
                                    

Happy Reading 🤗
~Vote Before Reading~

🌻🌻🌻

"Apa lo pikir segampang itu?" tanya Bella dingin.

Bahkan Shena tak sanggup untuk menatap kearah Bella kerna merasa malu dengan perlakuan nya kepada Bella selama ini. Ya ia sendiri juga berpikir jika segala apa yang telah is lakukan kepada Bella sangat keterlaluan.

Padahal bukti jika Bella benar-benar terlibat dan bersalah dalam kasus Gia juga belum terbukti. Namun ia dengan bodohnya malah mempercayai ucapan dan hasutan Tristan tanpa usul periksa terlebih dahulu.

"Gue tau memang gak bakalan segampang itu buat maafin gue. Apalagi setelah semua yang udah gue lakuin ke lo" lirih Shena menunduk sedih.

Ia masih setia menunduk kerna tak berani melihat kearah Bella. Bahkan ia belum lagi menurunkan Aiden dari gendongannya.

"Kalo emang udah tau kenapa masih kesini" sinis Bella.

"Kerna gue udah sadar Belle. Gue udah tau siapa yang udah bikin Gia kek gitu. Gue tau gue emang bego banget dulu bisa percayain cowok brengsek itu. Tapi gue benar-benar mau ngehukum dia. Gue ngerasa bersalah banget sama Gia. Bahkan sama Aiden juga" jelas Shena sedih.

Bahkan nada suaranya ikut bergetar kerna merasakan kesedihan serta kepiluan saat menceritakan bagaimana menyesalnya ia saat ini. Sungguh ia tau harus bagaimana lagi saat ini. Ia sudah kehabisan akal untuk memikirkan bagaimana caranya untuk menghukum Tristan atas segala perbuatan bejatnya itu.

Bella menegang mendengar ucapan Shena itu. Ternyata dia sudah tau ya. Bella tertawa sarkas setelah terdiam selama beberapa detik membuat Shena menatapnya takut.

"Terus lo mau gue ngelakuin apa. Semuanya benar-benar udah telat tau. Kalaupun nanti dia dihukum tetap aja Aiden yang lo bilang ini udah gak punya ibunya lagi. Kita udah benar-benar telat" balas Bella menatap Shena kecewa.

Ini semua salah mereka berdua. Shena yang dulunya tak mempercayai Gia dan Bella yang tak ingin berjuang buat membuktikan bahwa Tristan pelaku sebenarnya.

Dan atas keegoisan mereka berdua, Aiden yang menjadi mangsanya.

"Dan lo benar-benar udah keterlaluan. Kerna dendam lo itu, lo tau apa yang udah terjadi sama hidup gue. Hancur Shena hancur. Tapi setelah lo hancurin hidup gue gitu aja. Tanpa tau dirinya lo malah datang kesini dan ceritain semua yang enggak mau gue dengerin" marah Bella.

Bahkan kini wajahnya memerah kerna menahan emosinya yang sungguh sudah di ubun-ubun. Ia sungguh kesal dengan Shena dan juga dirinya.

Ia tau Shena datang kesini untuk meminta maaf dan bantuan kepadanya untuk memberi balasan kepada Tristan. Namun ia malah tak bisa menahan emosinya kerna mengingat kembali segala kelakuan Shena kepadanya.

Bella juga merasa kasian kepada Aiden yang sudah menjadi korban atas segala keegoisan sahabat ibunya itu. Anak kecil yang tak tau apa-apa itu terpaksa harus kehilangan ibunya diusia yang bahkan sangat kecil.

"Kerna itu gue minta maaf. Kalo lo gak mau maafin gue juga gak papa gue gak maksa kerna gue tau kalo memang selama ini gue udah keterlaluan banget. Gue cuman mau lo bantuin gue buat nangkep Tristan. Selama dia belum ketangkep, gue bakalan ngerasa bersalah banget sama Gia. Gue udah bikin dia tersiksa banget selama dia hidup" ucap Shena mamandang Bella dengan memohon.

Sungguh ia benar-benar tak tau ingin meminta bantuan kepada siapa lagi. Keluarganya saja sudah tak memperdulikan nya lagi kerna mereka hanya ingin ia menikah dengan Tristan saja. Namun ia malah membatalkan pertunangan mereka dan membuat keluarganya marah besar.

Bagaimana tidak, Tristan itu sangat berpengaruh pada perusahaan keluarganya. Bahkan Tristan sudah membuat perusahaan keluarganya yang merupakan warisan menjadi bangkrut.

Dan kerna hal itu jugalah ia kini sudah tak dianggap keluarga lagi oleh keluarganya sendiri. Ia kini benar-benar hidup sendirian. Ia memang merasakan jika segala apa yang kini berlaku padanya adalah kerna karma.

Sungguh ia memang jahat dulu kerna sudah menghukum Bella seolah memang benar ia pesalahnya. Tanpa ia tau bahwa selama ini pesalah sebenarnya adalah mantan tunangannya itu sendiri.

Shena benar-benar malu dengan kebodohannya yang itu. Namun demi Aiden ia sanggup untuk pergi jauh-jauh kesini hanya untuk bertemu Bella dan meminta bantuannya.

Ia yakin jika Bella pasti akan membantunya. Meskipun bukan untuk dirinya namun ia tetap senang jika Bella mau membantu nya biarpun hanya kerna Gia ataupun Aiden.

Biarlah jika setelah urusan ini selesai Bella akan menganggapnya seperti musuh kembali. Itu adalah konsekuensi nya maka ia akan menerima itu semua.

"Oke gue bakalan bantu tapi anggep aja gue mau bantuin kerna Aiden. Dia anak sahabat gue" ketus Bella.

Shena tersenyum senang mendengar hal itu meskipun terdetik rasa sedih dihatinya Kala Bella berkata seperti itu seolah ia benar-benar benci kepadanya.

Ya itu memang salahnya. Murni kesalahannya bukan Bella. Kerna itu ia tak juga mempermasalahkan jika Bella benar tak ingin menganggapnya sebagai teman lagi.

Kerna ia juga merasa dirinya benar-benar tak pantas untuk menjadi sahabat bahkan teman Bella sekalipun.

"Makasih banyak Bella" ucap Shena antusias.

Bella mengangguk menanggapi ucapan Shena itu. Bella menoleh kearah Aiden yang saat ini juga tengah memandangmya sambil tertawa.

Ia tersenyum kecil melihat itu. Sungguh ia benar-benar merindukan Gia saat melihat mata Aiden yang sungguh persis dengan Gia itu.

"Aiden bisa kasih ke gue. Gue mau gendong" pinta nya pada Shena.

Shena langsung saja mengangguk dan menyeramkan Aiden kepada Bella. Bella menerima Aiden dengan perasaan yang campur aduk.

Inilah kali pertamanya bertemu dengan Aiden. Kerna dulu ia tak pernah dibenarkan bertemu dengan Aiden saat sudah lahir dahulu oleh Shena. Bahkan saat Gia ingin dimakamkan saja ia tak dibenarkan untuk bertemu untuk kali yang terakhir dengan sahabatnya itu.

Kerna hal itu rasa benci dan kecewanya pada Shena sungguh membuncah saat diperlakukan seperti itu. Padahal ia tak punya salah apapun pada Gia namun ia diperlakukan sebegitu nya oleh Shena.

Malah Tristan yang merupakan pesalah sebenarnya malah mendapatkan perlakuan yang begitu baik daripada Shena. Bahkan ia bisa bertemu dan menjaga anaknya tanpa harus bersusah kerna Shena.

Shena menatap Bella yang bermain dan tertawa bersama Aiden dengan perasaan bersalah. Ia tak tau mengapa dulu ia tak percaya kepada dua sahabatnya itu.

Ini semua memang salahnya. Dan sampai kapanpun ia tak akan memaafkan dirinya sendiri atas apa yang terjadi pada mereka bertiga ini.

Sedangkan Devin. Ia masih saja memerhati interaksi mereka bertiga sedari tadi. Ia memang tak mengetahui dengan benar apa yang sudah terjadi antara istrinya dengan wanita yang bernama Shena itu.

Namun yang bisa ia simpulkan adalah pria yang bernama Tristan adalah punca mereka ini berantem.

'Tristan Van Lennox, pria licik itu. Awas saja, hidup lo setelah ini gak bakalan aman' batin Devin dengan seringaian menyeramkan nya saat memikirkan rencana yang sesuai untuk menghukum nya.

Meskipun ia tak ada urusannya dengan Tristan namun siapa saja yang sudah membuat istrinya itu menderita maka ia akan mendapatkan balasan yang setimpal.

Tanpa dipinta ia sendiri yang akan menghukum bahkan menghancurkan Tristan.

Hahaha tunggulah pembalasan dari Devin!

🌻🌻🌻

√2 July 2023

A Great Woman, BellaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang