48|Regret Is Useless

2.7K 76 0
                                    

Happy Reading🤗
~Vote Before Reading~

🌻🌻🌻

Setelah lelah menunggu akhirnya hari yang telah dinantikan oleh banyaknya orang yang ingin menyaksikan kebahagiaan mereka berdua telah tiba.

Senyum bahagia terus saja terukir di bibir semua orang yang menghadiri acara pernikahan dan resepsi Bella dan juga Devin.

Kini mereka berdua sudah benar-benar menjadi pasangan suami istri baik di mata hukum maupun agama. Sungguh Bella maupun Devin masih belum bisa percaya bahwa kini mereka sudah menjadi suami istri.

Bahkan masih teringat di benaknya saat pertama kali ia bertemu dengan Devin. Tak ia sangka akhirnya ia akan menikah dengan seorang pria dingin tak tersentuh seperti Devin.

Sungguh jika benar ini memang takdirnya, ia sangat berterima kasih dan bersyukur kepada sang pencipta kerna sudah mentakdirkannya dengan seorang pria baik seperti Devin.

Sedari tadi bella masih belum melunturkan senyumnya kerna perasaan bahagia dan senang yang terus saja dirasainya membuatnya tak ingin berhenti untuk tersenyum.

Mana lagi semua tetamu yang hadir dan ingin mengucapkan selamat kepadanya membuatnya tak bisa berhenti menebarkan senyumnya yang membuat Devin kadang cemburu kerna para pria lain yang menatap Bella dengan kagum.

Sudah banyak kali ia mengingatkan Bella agar jangan terlalu banyak tersenyum terlebih kepada para pria namun yang namanya Bella mana mau mendengarkan ucapan suaminya itu.

Ah, rasanya masih asing jika ia mengatakan Devin suaminya. Namun itulah kenyataannya kini Devin memang sudah menjadi suami sahnya.

Meskipun masih belum terbiasa dengan statusnya yang kini sudah menjadi istri orang namun rasanya ia tetap berbahagia. Kini lengkap sudah kebahagiaan nya.

Mempunyai keluarga yang benar-benar menerimanya. Suami yang sudah tentu mencintai nya. Dan jangan lupakan si kembar yang sangat ia sayangi.

Jikapun dulu ia menderita kerna kejadian itu namun kini ia berbahagia kerna tanpa kejadian yang dulunya sangat ia benci mungkin saja ia tak bisa menggapai kebahagiaan nya seperti ini.

Bella tak bisa berkata apa-apa lagi tentang takdirnya yang sungguh indah ini. Tak pernah terpikir di benaknya bahwa ia akan mempunyai anak serta suami secepat ini.

Bahkan di usianya yang masih delapan belas tahun. Dimana remaja seusia nya pasti kini masih sibuk dengan kuliah dan pelajaran. Namun ia malah sudah mempunyai keluarga kecilnya yang sudah menjadi tanggungjawab nya.

"Kamu udah capek ya?" Bella tersentak kaget saat mendapat pertanyaan itu dari Devin.

"Ka-kamu?!" tanya Bella dengan nada kaget lengkap dengan reaksi shoknya.

Devin tersenyum mendengar itu sontak melingkarkan tangannya di pinggang ramping Bella. Bahkan kini Bella sudah tak peduli lagi pinggangnya dipeluk posesif oleh Devin saking kagetnya.

Rasanya Devin ingin mengurung Bella kerna wajahnya saat ini terlihat sangat imut di mata nya. Astaga bagaimana bisa Bella menjadi imut seperti ini.

"Iya kenapa. Mulai hari ini aku mau kita pakai aku-kamu" ucap Devin membuat Bella mengerjapkan matanya berusaha untuk mencerna perkataan yang baru saja keluar dari mulut Devin.

A Great Woman, BellaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang