40|Born

3.8K 113 0
                                    

Happy Reading 🤗
~Vote Before Reading~

🌻🌻🌻

Entah mengapa hari ini hati Angga terasa sedikit gundah dan tak bisa tenang sedari tadi pagi. Padahal tak ada sesuatu yang buruk terjadi padanya.

Banyak perkara sudah ia lakukan hanya untuk menghilangkan perasaan nya ini. Bukannya apa namun ia sangat tak selesa apabila perasaan itu terus-terusan mengganggu ketenteraman hatinya.

Namun tak ada juga yang bisa menghilangkan kegundahan hatinya ini. Sungguh ia tak suka dengan keadaan ini.

Ia merasa seperti akan ada sesuatu yang berkaitan dirinya berlaku Hari ini. Namun ia juga tak apa itu. Seketika ia melihat ke arah kalender yang ada di kamarnya.

Jika dihitung hari ini telah masuk kedalam bulan kesembilan kandungan Bella. Sudah beberapa hari sebenarnya. Mata nya membola kaget saat memikirkan sesuatu yang mungkin bisa saja berlaku.

Kelahiran anak-anaknya. Astaga apa mungkin ini harinya mereka lahir? Tanpa sadar air mata bahagianya jatuh. Ia sangat yakin jika benar Hari ini adalah harinya. Hari yang ia tunggu-tunggu tanpa siapapun tau.

Walaupun ia sedikit sedih kerna tak bisa melihat secara langsung bagaimana rupa anak-anak nya nanti tapi ia hanya bisa berharap agar mereka baik-baik saja terlebih lagi Bella.

Memikirkan Bella, ia menjadi khawatir dengan wanita itu. Apalagi usianya yang terbilang masih sangat muda untuk melahirkan anak kembar.

Wanita yang sudah cukup umur untuk melahirkan saja bisa meninggal saat melahirkan anak kembar. Bagaimana pula dengan Bella yang saat ini masih berusia delapan belas tahun. Ia semakin khawatir memikirkan hal itu.

Apalagi jika Bella memilih untuk melahirkan secara normal. Semua bisa terjadi kan. Ia hanya takut jika anak-anak nya lahir tanpa adanya seorang ibu.

Sungguh membesar tanpa ibu itu sangat menyakitkan. Meskipun ia tak pernah merasa namun melihat temannya yang tak punya ibu saja membuatnya ikut bersedih apalagi jika merasakan langsung.

Walaupun begitu ia hanya bisa mendoakan Yang terbaik untuk Bella agar proses melahirkan nya berlaku secara aman dan baik-baik saja. Ia tau ia memang brengsek namun jika menyangkut nyawa seseorang ia juga akan bersedih.

Apalagi itu adalah wanita yang dulu pernah ia rusakkan. Dan juga wanita Yang berkali-kali ia sakiti. Kini ia sungguh tak yakin jika Bella akan memaafkan nya setelah semua hal buruk yang ia lakukan.

Sungguh ia malu kepada Bella dan juga anak-anak nya. Ia tak punya muka lagi untuk bertemu dengan mereka. Namun ia juga sungguh penasaran dengan anak-anaknya.

Ia berharap bisa bertemu dengan mereka secepatnya.

🌻🌻🌻

Suasana di dalam ruangan melahirkan kini sangat menegangkan dimana Bella saat ini sedang berjuang mati-matian untuk melahirkan malaikat-malaikat kecilnya yang sekian lama ia tunggu.

"ARGHHH" teriak Bella dengan sekuat tenaga yang ia punya.

Bahkan wajahnya saat ini terlihat sudah sangat pucat. Membuatkan Devin yang sedari tadi berdiri dekat disampingnya menjadi cemas namun ia tutupi dengan wajah datarnya.

A Great Woman, BellaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang