43|Painful Truth

3.5K 99 0
                                    

Happy Reading 🤗
~Vote Before Reading~

🌻🌻🌻

Sedari tadi Angga hanya menatap malas kearah kakanya yang tampak bersemangat. Bagaimana tidak, hari ini ia akan mengenalkan pacar nya setelah sekian lama menjomblo kepada mereka.

Ia sangat muak dengan tingkah kakanya sejak kejadian dimana Arzyani memfitnah Bella dengan mengedit gambar tak senonoh Bella.

Bahkan sehingga kini Arzyani belum mendapatkan balasan atas apa yang sudah ia lakukan. Bukan ia bermaksud jahat untuk membuat Arzyani mendapat hukuman.

Hanya saja Arzyani akan terus melakukan kesalahan tanpa merasa bersalah kerna tak pernah ditegur dan tak takut untuk melakukannya secara terus-terusan.

Sudah ia bilang kan, Arzyani ini terlalu dimanjakan oleh orang tua mereka. Hanya kerna ia satu-satunya anak perempuan mereka membuat mereka takut untuk melukakan hati gadis itu.

Namun hal itu malah membuatnya melakukan hal yang ia sukai sesuka hatinya tanpa memikirkan akibat buruk yang akan terjadi akibat kelakuannya itu.

Lamunan Angga terhenti kala datang seorang cowok dengan pakaian rapih nya yang membuat nya tampak tampan namun belum bisa menandingi ketampanan Angga.

Ternyata itu adalah pacar yang dibilang oleh Arzyani itu. Kakanya tampak antusias saat melihat kedatangan pacarnya. Begitu juga dengan orang tuanya yang langsung saja mempersilahkan nya untuk duduk.

Namun sepertinya Angga pernah melihat cowok ini. Tapi dimana? Sungguh wajah Bian ini sangat familiar di ingatannya.

Ia membulatkan matanya kaget tak percaya atas apa yang baru saja ia ingat. Pria itu, dia adalah pacar Bella eh lebih tepatnya mantan pacar. Ya pasti mantan kerna Bella juga sudah menikah.

Namun yang menjadi pertanyaannya adalah bagaimana Arzyani bisa berkenalan dan mengetahui tentang Bian. Ya dia adalah Bian. Apa semua ini ada kaitan dengan Bella? Atau hanya kebetulan saja.

Angga terus saja menatap Bian tajam membuatnya merasa tak selesa saat dipandang sebegitu. Arzyani yang menyadari itu menegur Angga.

"Ga, lo kenapa liatin pacar gue sampe segitunya. Apa lo mau ngomong sama dia?" tanya Arzyani menatap Angga aneh.

Roze mengangguk kepalanya setuju. "Iya Angga, kalo kamu mau ngomong sama Bian ini ngomong aja. Dia juga kan pacar Kaka kamu. Gak usah sungkan sama dia ya kan nak Bian" ucap Roze.

Bian hanya mengangguk kaku. Ia sebenarnya mengenali Angga kerna mereka pernah satu sekolah dulu. Mungkin Angga tak mengingatnya kerna sudah lama tak bertemu.

Namun ia bingung mengapa Angga menatapnya sehingga segitunya. Apa ia punya salah kepadanya. Sepertinya tak mungkin kerna ia tak pernah berurusan dengan Angga.

"Gue mau ngomong sama dia bentar tapi cuman berdua" ucap Angga yang membuat mereka semua menghela nafas lega.

Namun tidak dengan Bian, ia merasa kalau Angga akan mengatakan sesuatu yang serius padanya.

"Yaudah tapi cepatan" suruh Arzyani.

Ia hanya menatap malas kearah kakanya yang bertingkah menjijikkan seperti itu. Astaga mengapa kakanya berubah sehingga seperti ini. Rasanya dulu sikap kakanya bukan seperti ini.

A Great Woman, BellaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang