"Tin.....Tin.......Tin....." Terdengar Bunyi klakson mobil sangat keras di depan rumah siska.
Tetapi rumah yang di datangi seperti tak berpenghuni karena orang yang di hampiri ternyata sudah berada didunia mimpi.
Jeni pun keluar dari dalam mobilnya dan langsung buru-buru masuk kedalam rumah Siska.
"Astaga ni bocah monyet, pasti sudah tidur jam segini." Ucap jeni sambil membuka pintu mobilnya dan menuju kerumah Siska.
Jeni dan Siska adalah duo bestie yang tidak pernah terpisahkan sudah seperti anak kembar, mereka berdua bagaikan Upin dan Ipin yang tidak terpisahkan.
"Woy Siska bangun rumah Lo kebakar tau." Ucap jeni sambil menggoyang-goyangkan tubuh Siska yang masih di alam mimpi.
Siska yang kaget luar biasa langsung terbangun dan menuju kamar mandi untuk mengambil air dan menyiram kebakaran itu.
Dengan tubuh yang masih setengah sadar Siska langsung melempar ember yang berisikan air ke wajah jeni.
"Byurre!!"
Jeni mematung sambil bersiap-siap mengeluarkan suara melengkingnya Jeni mengusap-usap wajahnya yang terkena simburan air dari Siska sahabatnya.
Siska yang sedari tadi masih dibuat senam jantung karena rumahnya terjadi kebakaran lantas pergi kekamar mandi lagi untuk mengambil air kembali namun niatnya gagal karena siska mendengar jeritan dari seseorang.
"Arghhhhhhhh Siska!" Teriak jeni kesal.
"Woy bocah setan, sadar woy yang lo siram itu gw!" Jeni sambil mengusap-usap wajah dan bajunya dengan tangannya sendiri.
Siska yang masih setengah sadar mencoba mengucek-ucek kedua bola matanya agar ia tersadar sepenuhnya.
"Kebakarannya Dimana? Kebakarannya dimana?" ucap Siska yang masih terlihat panik. Matanya pun masih merah karena Siska masih enak-enak nya tertidur tiba-tiba dibangunkan dengan cara seperti itu.
"Itu kebakarannya di kepala Lo." Ucap jeni singkat namun Siska menganggap nya serius.
Siska yang masih ada di kamar mandi lantas mengambil air dan langsung menyiram kepalanya sendiri.
"Byurrr Aarghhhh, Dingin!" Suara jeritan dari Siska itu lantas menghiasi seisi ruangan ini.
"Astaga dingin sekali." Lalu berlari mencari sesuatu yang tebal dan hangat untuk menghangatkan tubuhnya. Siska langsung merebahkan tubuhnya kembali dan menarik selimut tebalnya lagi.
Jeni yang melihat kebodohan temannya langsung menepuk jidat. Jeni yang sedari tadi sudah geram oleh tingkah temanya langsung menggoyangkan tubuh Siska supaya bangun.
"seperti otaknya kurang 1ons deh." ucap jeni sambil menggoyangkan tubuh Siska yang kembali kedunia mimpi.
"Astaga Lo itu tolol apa bego sih? Woy, bangun ayo kita pergi keluar, sudah lama kita ga ke klub, cepetan bangun Napa, Siska Ayo cepetan bangun kita ke klab gw pusing nih dirumah Mulu putih kagak buluk iya."
Ucapnya sambil menggoyang-goyangkan tubuh Siska yang masih asik membuat pulau-pulau yang indah di bantalnya.
"Cepetan bangun, ada banyak cogan tahu disana buruan bangun. Nanti gw kenalin Satu deh buat Lo." Bohong Jeni.
Siska yang orngnya mudah tidur jika bersentuhan dengan bantal tiba-tiba saja langsung terbangun ulah jeni karena ia menjanjikan akan mengenalkan nya kepada seseorang teman yang ganteng, Jeni berkata bahwa malam ini bakal ada banya cogan di klub.
"Cepetan lima menit Lo pokok nya harus udah siap atau gw penggal kepala Lo itu."
Siska yang mendengar teman nya yang sudah naik darah langsung bergegas mencari baju yang bagus untuk ia kenakan setelah siap Siska langsung naik memasuki mobil jeni.
KAMU SEDANG MEMBACA
Aksa Darmawangsa (NCT DREAM X AESPA)
FanfictionBagaimana bisa orang tua tidak menyukai anaknya, bukannya anak itu buah dari hasil kasih sayang ayah dan ibunya? aku kadang tersenyum memperhatikan wajah ku ini Kadang aku tertawa bangga apakah aku mirip dengan ayah yang tampan ataukah lebih ke ibu...