Saat ini suasana gaduh di ruangan kelas tak membuat Aksa terusik sama sekali pasalnya Aksa menggunakan earphone di telinganya sambil memandangi di luar jendela Para siswa sibuk dengan tugasnya lain halnya dengan Aksa yang terus melihat keluar jendela dengan tatapan kosong.
"Hey kak Aksa." Ucap winter melambai-lambaikan tangannya namun Aksa seperti tak melihat ada seseorang yang menyapanya.
"Aihhh kebiasaan, woy kak Aksa!" Ucap winter yang geram sambil menepuk pundak Aksa.
Saat ini winter sudah berada di ruang kelas Aksa bersama ketiga sahabatnya.
"APA!! gw mohon tolong jangan ganggu gw hari ini bisa kan!" Ucap Aksa lalu pergi meninggalkan teman-temannya.
"Ehh tuh bocah ngapa yaak." Ucap Bisma sedikit penasaran.
"Biasa paling juga si mail ilang." Ucap ganendra terkekeh pasalnya si mail sering keluyuran suka lupa waktu pulang.
Arga yang peka melihat kondisi Aksa segera mengikuti Aksa pergi "Guys gw pergi dulu ya." Ucap Arga lalu pergi meninggalkan mereka. Buru-buru Arga mencari Aksa yang pergi entah kemana dan Ternyata Aksa berada di perpustakaan karena hanya tempat itu yang tenang jauh dari kebisingan.
Saat Aksa sedang sendiri mendengar musik sambil membaca buku disana lalu ada sebuah tangan bertengger di pundaknya. Aroma khas yang ia munculkan Aksa sudah bisa menebak jika itu adalah Arga sahabat sekaligus saudara baginya.
"Arga!!" Ucap Aksa Lalu Arga tersenyum manis Sampai-sampai matanya pun ikut tersenyum Lalu Aksa melepas sebelah earphone nya.
"Sini coba cerita." Kata Arga sambil mengusap bahu yang Kokoh itu mukanya tampak meyakinkan Aksa yang berada di sebelahnya.
"Lo gak cerita juga gak papa gw udah tahu semuanya Aks."
Lalu Aksa tetap lanjut membaca dan memasang earphonenya lagi.
"Apalagi yang harus gw ceritain sedangkan Lo saja sudah tahu segalanya."
"Gw tau Lo marahkan dan gw minta maaf atas nama papa dan mama gw tau mama dan papa salah Papa merebut mama dari Lo dan gw juga minta maaf karena mengambil mama dari Lo."
"Udah ga usah di bahas Sebelum Lo datang juga mama memang ga suka dengan gw dan dia ga pernah menganggap gw anaknya."
"Aks satu hal yang harus Lo ingat jangan pernah membenci orang tua Lo sendiri dan itu pesan gw!"
"Alhamdulillah gw gak pernah membenci orang tua yang sudah melahirkan gw mungkin ini cara Tuhan menguji iman gw Makanya gw di kasih cobaan ini Sudah tenang aja gw gak masalah kok selama ibu bahagia gw juga bahagia tolong jaga dia buat gw."
"Ehhh Lo kayak mau pergi jauh aja." Ucap Arga memicingkan matanya namun Aksa tak menanggapi nya setelah itu mereka masuk kelas kembali tak lama dari itu pun pak cahyono masuk ke kelas.
"Anak-anak sudah selayaknya kita bersyukur kepada Tuhan yang maha kuasa karena dengan nikmat nya kita masih bisa berkumpul di sini di kelas ini dengan sehat." Ucap pak cahyono. "mengawali pembelajaran hari ini coba bapak pengen dengar cerita pengalaman yang paling berharga untuk kalian."
"Pengalaman berharga bagaimana pak." Tanya Ganendra.
"Tentang pengalaman yang berisi ungkapan penuh makna yang bisa jadi inspirasi dalam menjalani hidup. Karena Pengalaman menjadi satu di antara modal penting bagi orang yang ingin sukses dalam menggapai impian." Ucapnya lagi.
Anak-anak kelas itu pun terdiam.
Tidak ada satu punmurid yang menjawab pertanyaan itu Pertanyaan retoris itu ternyata menjadi bahan Pemikiran anak-anak. Beberapa anak saling pandang dan membisu hanya menoleh ke kanan dan ke kiri memandangi teman-temannya yang diam terpaku.
KAMU SEDANG MEMBACA
Aksa Darmawangsa (NCT DREAM X AESPA)
FanfictionBagaimana bisa orang tua tidak menyukai anaknya, bukannya anak itu buah dari hasil kasih sayang ayah dan ibunya? aku kadang tersenyum memperhatikan wajah ku ini Kadang aku tertawa bangga apakah aku mirip dengan ayah yang tampan ataukah lebih ke ibu...