Alarm terus berbunyi namun seorang gadis manja masih tetap berada di dalam selimut tebalnya untuk ketiga kalinya alarm itu terus berbunyi Karina pun buru-buru mematikannya namun setelah itu Karina pun kembali tidur di kasur empuknya.
"Senin lagi arggh kalender goblok." Ucap Karina kesal dari balik selimutnya.
Setelah beberapa detik karina berada di dalam dekapan selimutnya yang tebal Karina pun membuka setengah dari selimutnya.
Karina pun melihat kalender yang ada di meja Karina semakin kesal pasalnya ini adalah hari Senin."Ini beneran udah Senin lagi argghh siapa yang menciptakan hari Senin." Ucapnya lalu keluar dari dalam selimut dan langsung menyambar handuk setelah itu ia pergi ke kamar mandi.
Saat di perjalanan menuju kamar mandi tak henti-hentinya Karina mendumel kesal karena dirinya sungguh malas untuk beranjak dari tempat tidurnya rasanya ia belum cukup istirahat hari ini karena semalam dirinya bermain game semalaman.
"Kenapa harus ada hari Senin sihh." Ucapnya pasalnya hari ini akan upacara seperti Senin Senin lain pada umumnya.
"Vibenya hari Senin itu melelahkan rasanya aku ingin melarikan diri dari hari Senin." Ucap Karina sambil menggosok giginya di depan cermin seolah-olah bayangan cermin tersebut bisa di ajak bicara.
Setelah selesai beres-beres dan sarapan karina pun langsung pergi ke sekolahnya dan di antar oleh kedua orangtuanya tak lupa ia mencium kedua tangan papa dan mamanya.
Upacara bendera dilaksanakan setiap hari senin Barisan putri di kelas Karina berdekatan dengan barisan putra kakak kelasnya.
Seperti halnya siswa lain yang paling tak suka dengan upacara. Kini Karina mengerti mengapa mereka demikian Rasa panasnya matahari menyusup melalui atas kepala Rasanya lelah dan pusing.
"Lelahnya" keluh Karina sambil mengusap keringat yang kini tengah membanjiri dahinya.
Karina berbaris dipaling belakang, namun tetap saja cahaya matahari mencecarnya Bahkan Karina tak bisa diam, sesekali ia berjongkok, menghadap kebelakang, sampai pindah-pindah kebarisan lain.
Karina suka celingak-celinguk kesana kemari sampai-sampai apa yang disampaikan guru ia tak mengindahkannya.
Tiba-tiba matanya tertuju pada satu kakak kelas yang berada disampingnya yaitu Aksa ia juga terlihat kepanasan dan sesekali ia bercanda dengan teman didepannya.
Karina terus memperhatikan Aksa namun ternyata Aksa menyadarinya Ia melihat kearah Karina sontak Karina langsung berpaling kedepan sambil menahan rasa malu.
Upacara pun selesai, seluruh siswa masuk kekelas masing-masing Karina melihat semua teman-temannya kelelahan, bahkan ada yang wajahnya memerah.
Karina pun duduk sambil menghela nafas panjang disaat yang sama Karina teringat pada Aksa yang tadi berada disampingnya Disaat karina tengah melamun teman-temannya pun datang menghampirinya.
"Karina.." sapa salah satu teman Karina ia pun hanya membalas dengan senyuman.
"Yahh Karina tadi gak tau ya?" Ucap temannya yang bernama winter.
"Tau apa?" Tanya karina penasaran.
"Tadi saat upacara, kamu lihat gak kakak kelas yang tinggi, putih, hidungnya mancung? dia itu ganteng tau.." ucap winter sumringah.
KAMU SEDANG MEMBACA
Aksa Darmawangsa (NCT DREAM X AESPA)
FanfictionBagaimana bisa orang tua tidak menyukai anaknya, bukannya anak itu buah dari hasil kasih sayang ayah dan ibunya? aku kadang tersenyum memperhatikan wajah ku ini Kadang aku tertawa bangga apakah aku mirip dengan ayah yang tampan ataukah lebih ke ibu...