Karena keadaan Aksa yang semakin memburuk dan semakin parah maka aksa tidak mungkin lagi bersekolah Aksa harus rawat inap di rumah sakit.
Setelah beberapa hari Aksa di rawat di rumah sakit Arga dan sahabat-sahabatnya datang untuk menjenguk Aksa yang sedang terbaring lemah di kasur rumah sakit termasuk winter, Karina, Ningning dan Gisella pun ikut menjenguknya.
Mereka semua menangis dan memeluknya satu per satu setelah mengetahui penyakit yang Aksa derita selama ini, apalagi Arga sahabat sekaligus saudara bagi Aksa dirinya sampai-sampai tak sanggup berkata-kata lagi hanya air mata yang mampu menjawabnya.
Hari kelima di rumah sakit Aksa merasakan keadaannya semakin memburuk Aksa hanya dapat berdoa kepada Tuhan agar penyakit ini diangkatkan.
Makin hari kepalanya semakin sakit.
"Tuhan mengapa ini terjadi padaku, apa salahku Tuhan, aku gak sanggup melihat mereka menangis lagi." keluhnya.
Akhirnya rumah sakit mengusulkan untuk menindak lanjuti penyakit yang Aksa derita Yudha selaku orangtua Aksa akan melakukan apapun itu demi kesembuhan anaknya tetapi ternyata dokter mengatakan hanya sedikit harapan agar Aksa dapat sembuh mereka tidak mampu mengobatinya namun hanya mampu mengurangi rasa sakit yang ia rasakan.
Yudha berusaha semaksimal mungkin untuk mengobati anak semata wayangnya itu Yudha mencari rumah sakit terbaik yang mampu mengobati Aksa tetapi ketika Yudha menemukan rumah sakit itu dan hendak mengajak Aksa untuk berobat namun Aksa menolak untuk di bawa kesana Aksa hanya meminta di bawa ke dokter pribadinya yang selama ini sudah merawatnya dan Aksa meminta untuk dirawat dirumah saja.
"Berapa lama lagi ia bisa bertahan, Dok?" tanya Yudha.
"Hanya sekitar sebulan atau mungkin juga bisa lebih semua hanya Allah yang menentukan kami hanya memprediksikan saja dia harus banyak istirahat Aksa tidak boleh banyak pikiran beban pikiran yang banyak akan semakin memperpendek umurnya." ucap sang dokter.
Dokter tak bisa berbuat apa-apa lagi Keluarga Aksa hanya diminta berdoa kepada Allah supaya penyakit yang di derita Aksa bisa disembuhkan.
Mentari pagi ini masih terasa hangat membelai tak ada yang Aksa rasakan saat ini selain kehangatan itu Kehampaan yang entah datangnya dari mana lalu membuyarkan segalanya.
sebelum Aksa berakhir di rumah sakit Beberapa bulan yang lalu Aksa mulai merasakan sakit yang teramat di bagian kepala dan ia juga sering mimisan Penyakit ini ia sembunyikan dari orang tuanya teman-teman dan sahabatnya namun kini mereka semua sudah mengetahui keadaan Aksa yang sebenarnya.
Malam pun tiba Arga memutuskan untuk meminap di rumah Aksa untuk menemaninya agar dirinya dapat membantu merawat saudaranya itu.
Di ruang keluarga Yudha dan Arga sedang menonton tv bersama tiba-tiba terdengar suara dari kamar Aksa yang langsung membuat Yudha dan Arga terkejut Mereka khawatir telah terjadi sesuatu pada Aksa Mereka pun segera berlari menuju ke kamar Aksa.
Dan alangkah terkejutnya mereka saat melihat Aksa terkulai lemah di lantai dengan hidung yang mengeluarkan darah Mereka pun panik dan segera menelpon ambulans.
Tak lama kemudian, ambulans pun datang dan Aksa pun segera di bawa ke rumah sakit. Setibanya di rumah sakit, Aksa langsung dibawa ke IGD untuk diperika.
"Aksa kenapa Om...?apa Aksa akan baik-baik saja...", tanya Arga sambil menangis.
"Om juga nggak tahu cepat telpon ibunya dan sahabat-sahabatnya kabari mereka kalau Aksa sekarang ada di rumah sakit."
Tak lama kemudian Jeni dan Jamal datang bersamaan dengan sahabat-sahabat Aksa yang lainnya.
"Gimana keadaan Aksa Om, Arga...", tanya Winter cemas namun tidak ada jawaban dari Yudha maupun Arga kala itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Aksa Darmawangsa (NCT DREAM X AESPA)
FanfictionBagaimana bisa orang tua tidak menyukai anaknya, bukannya anak itu buah dari hasil kasih sayang ayah dan ibunya? aku kadang tersenyum memperhatikan wajah ku ini Kadang aku tertawa bangga apakah aku mirip dengan ayah yang tampan ataukah lebih ke ibu...