"Karina!! Bangun!!"
Ini sudah kelima kalinya Winter berteriak membangunkan Karina, sahabatnya sejak kecil. Mereka telah bersama sedari kecil membuat winter tahu semua tentang gadis itu. Bahkan sampai kebiasaan baik dan buruknya pun Winter tahu.
Salah satu kebiasaan buruknya yang tidak pernah berubah adalah selalu bangun kesiangan.
“Astaghfirulloh, Karina! Kamu ini, ya?! Dibangunin kok gak bangun-bangun?! Aku siram pake air dingin nihh,"
Kalau Winter sudah mengatakan kalimat itu, secara langsung Karina membuka matanya perlahan. Dengan langkah yang gontai, Karina masuk ke dalam kamar mandi.
Kamu itu udah SMA Karin Sudah dewasa Mau jadi apa kamu kalo bangun kesiangan mulu?" celoteh Winter sembari merapihkan tempat tidur Karina yang bisa dibilang sangat berantakan.
"Aelah Bawel banget sihh!!" sahut karina dari dalam kamar mandi.
Niatnya untuk berangkat lebih awal dari biasanya justru sampai di sekolah gerbang sudah ditutup rapat Bahkan dikunci dari dalam.
"Kamu sih, Rin! Kan, jadi telat!" omel winter pada Karina. Gadis itu memberikan pukulan ringan di lengan Karina.
"Lewat pintu belakang aja, Win Pasti aman!" Karina menarik lengan winter tanpa aba-aba. Gadis itu membawanya masuk lewat gerbang belakang sekolah.
"Rin, yakin gak ini aman? Takutnya nanti ada guru yang berjaga." ucap Winter setengah berbisik. Mereka berdua tengah mengendap-endap agar tidak ketahuan oleh guru BK yang suka berkeliling mencari mangsa.
"Ssttt.. makanya diem aja, aku yakin ini aman, kok," Karina tetap santai berjalan dengan tangannya yang terus menggenggam tangan Winter.
Saat sedang di perjalanan tiba-tiba mereka bertemu dengan Arga dan Aksa yang juga terlambat dan mengendap-endap lewat gerbang belakang sekolah.
Langkah Karina pun sempat terhenti saat melihat ada dua laki-laki yang sama mengendap-endap Arga dan Aksa tidak melihat jika ada orang lain selain mereka.
Winter melepaskan genggamannya dari tangan Karina dan langsung menghampiri Aksa, Winter meletakan tangannya di pundak Aksa maksud hati ingin memanggil namun Aksa malah berteriak dan membuat Arga menjadi diam di tempat.
"Ampun pak...Ampun pak Aksa janji tidak akan seperti ini lagi." Ucapnya Memohon dengan tangan yang terlihat seperti orang memohon.
Winter yang merasa gemas ulah tingkah Aksa seketika langsung tertawa dan memegangi perutnya karena tertawa.
"Kak Aksa lucu ihh." Ucapnya.
Aksa pun menoleh setelah melihat pelakunya Aksa pun mengelus dadanya.
"Dasar tengil kalau gw serangan jantung gimana." Ucap Aksa kesal.
Arga pun hanya menghela napasnya panjang saat melihat kejadian itu.
"Ehhh kalian berdua kenapa di sini." Tanya Arga.
"Kakak sendiri ngapain, kami di sini karena kami sama seperti kalian telat." Ucap Winter menjelaskan.
"Sudah-sudah ntar kita telat." ucap Karina lalu menarik tangan Winter kembali.
KAMU SEDANG MEMBACA
Aksa Darmawangsa (NCT DREAM X AESPA)
FanficBagaimana bisa orang tua tidak menyukai anaknya, bukannya anak itu buah dari hasil kasih sayang ayah dan ibunya? aku kadang tersenyum memperhatikan wajah ku ini Kadang aku tertawa bangga apakah aku mirip dengan ayah yang tampan ataukah lebih ke ibu...