Stelah beberapa bulan dari kejadian itu kini jeni dihantui dengan ketakutan akan kehamilan ia sangat takut sekali bahwa dirinya akan hamil lain halnya dengan ibu-ibu yang sudah menikah mereka sangat menanti-nantikan akan hadirnya momongan.
Jeni telat haid sudah dua bulan dan setelah di tes emang benar Jeni positif hamil. Nangis? menyesal? semua perasaan itu Jeni rasakan. Jeni betul-betul tidak menyangka bakal mengalami hal ini, hamil diluar nikah. Jeni takut gimana kalau mama dan papanya sampai tahu.
"Katanya telat haid menjadi tanda kehamilan yang biasanya paling pertama disadari." Ucap Jeni dalam hati.
Jeni takut sekali bahkan sangat takut saat ini jika itu benar terjadi kepadanya.
Kehamilan menjadi salah satu momen yang mungkin paling dinantikan oleh setiap pasangan yang sudah menikah. Namun tidak untuk jeni. saat ini Jeni sedang bersama Siska di dalam kamarnya.
"Aku hanya sekali melakukan hubungan suami istri dengan nya sis, tapi kenapa cepat sekali jadinya." Ucap Jeni yang ketakutan.
"Meskipun hanya baru sekali berhubungan seks tapi kalau terjadi pembuahan antara sel sperma dan telur, kehamilan akan bisa terjadi Jen." Ucap Siska sambil menggaruk-garuk kepalanya yang tak gatal.
saat itu jeni sedang di masa suburnya makanya Jeni cepat positif hamil.
Dan juga akhir-akhir ini jeni merasakan mual-mual saat mencium bau-bauan."Gak mungkin gw hamil, engga pokoknya enggak." Ucapnya sampil mengacak-acak rambutnya prustasi hingga berantakan.
Jeni pusing bukan main saat ini Jeni sedang bertengkar dengan isi kepalanya sendiri.
"Temani gw keluar bentar yok, gw ada perlu sebentar." Ucap Jeni menarik tangan Siska dengan paksa agar ikut bersamanya.
"Kemana?" Ucap Siska bingung.
"Pokoknya, Ikut aja!" Kini jeni sedang terburu-buru mengendarai mobilnya ia ingin memastika bahwa ia tak hamil.
"Temenin gw periksa, gw takut kalau gw benar-benar hamil."
"Lo serius kan, ga boong?" Tanya Siska lekat-lekat sambil memandangi mata sahabatnya yang kini sepertinya dia akan menagis.
"Lah ngapain gw boong masalah ginian ga lucu kalik." Lalu tiba-tiba jeni mual karena mencium bau parfum Siska.
Setibanya mereka di Kelik jeni langsung memasuki ruangan dan Siska menunggu di luar. Setelah beberapa menit lamanya Siska menunggu akhirnya jeni keluar juga dari ruangan itu dengan raut wajah yang tidak bersahabat.
Siska langsung menghampiri jeni dan memegang pundak kecil itu lalu bertanya."Gimana hasilnya? Lo ga hamilkan?" Pandangan Siska tertuju pada dua bola mata yang sudah tidak lagi mengeluarkan keceriaan disana.
Gadis itu sudah berubah ia tidak lagi menjadi jeni yang periang dan cerewet akhir-akhir ini masalahnya begitu berat.
Lalu tiba-tiba jeni terduduk begitu saja ia tak kuasa menahan tangisnya lagi, lalu siska membantunya untuk berjalan menuju mobil agar bisa nyaman bercerita disana
"Siska!... hiks.... Hiks.... Hiks....Gw ga mau mengandung anak ini, anak ini pembawa sial gw ga Sudi dia ada di perut gw." Ucapnya sambil memukul-mukul perutnya yang masih rata.
KAMU SEDANG MEMBACA
Aksa Darmawangsa (NCT DREAM X AESPA)
Fiksi PenggemarBagaimana bisa orang tua tidak menyukai anaknya, bukannya anak itu buah dari hasil kasih sayang ayah dan ibunya? aku kadang tersenyum memperhatikan wajah ku ini Kadang aku tertawa bangga apakah aku mirip dengan ayah yang tampan ataukah lebih ke ibu...