Aku terbangun dari tidurku masih dengan wajah bantalku menuju meja makan untuk sarapan.
Samar-samar aku melihat sepasang manusia dengan senyum dan tawa yang begitu bahagia.
"Apa ini? Apa dia ayah?" Ucap Aksa mengucek-ucek kedua bola matanya.
Tatapannya tak lepas dari sepasang manusia yang tengah asik bercanda di meja makan menyiapkan sarapan bersama.
Buru-buru Aksa datang menghampiri.
"Kamu siapa?" Ucap Aksa bingung melihat sosok laki-laki yang ada dirumahnya selain dirinya.
Mereka yang ada di meja makan ikut terheran-heran dengan Aksa yang tiba-tiba bertanya seperti orang bingung.
Seorang laki-laki berkulit putih itu pun ikut bingung melihat Aksa yang tiba-tiba menjadi orang linglung saat melihat dirinya.
"Kamu siapa?" Ucapnya lagi sambil memandangi sosok lelaki yang sedang duduk menikmati secangkir kopi hangat buatan istrinya.
"Ehh Aksa udah bangun, sini duduk dekat ayah kita sarapan." Ucap lelaki itu sambil tersenyum.
"Ayah?" Ucap Aksa bingung Karana selama ini ia tak pernah melihat sosok ayah di dalam hidupnya.
"Apa maksudmu Aksa, itu ayah mu kenapa kamu tidak sopan sekali dengan ayahmu sendiri apakah kamu lupa jika mempunyai seorang ayah seperti dia." Ucap Jeni sambil tersenyum melihat anaknya yang seperti orang bingung.
"Mas lihat deh anak kita sekarang sudah dewasa bukan? tapi lihat penampilannya sekarang dia masih suka pakek piyama bergambar Minion." Ucap Jeni terkekeh.
"Astaga anak aku udah gede." Ucap Jeni sambil mengelus-elus pucuk kepala Aksa dengan gemas karena aksa lupa jika mempunyai ayah setampan suaminya.
"Apakah ini mimpi." Tanya Aksa pada dirinya.
"Arghhh sakit." Erang Aksa saat merasakan sakit pada wajahnya karena Aksa mencubit pipinya yang sedikit gembul itu.
Jeni yang gemas pun ikut mencubiti pipi Aksa.
"Arghhhh ibu sakit." Ucap Aksa mengadah kesakitan karena ibunya ikut mencubit pipinya.
"Lagian sihh kamu kenapa dari tadi seperti orang bingung." Ucap Jeni.
Saat ini Aksa sungguh Bahagia melihat pemandangan yang begitu asing baginya namun membuatnya bahagia.
"Eleh-eleh-eleh, anak ayah kenapa sih." Ucap seorang lelaki yang menyebut dirinya sebagai ayah.
"Ayah.." ucap Aksa lalu memeluknya dengan erat seketika airmatanya jatuh begitu saja membuat mereka menjadi bingung dengan anak semata wayangnya itu.
"Ayah jangan pergi lagi ya, Aksa mau ayah selalu di sini bersama Aksa dan ibu." Ucap Aksa di dalam pelukan hangat seorang lelaki yang selama ini Aksa rindukan.
"Ayah selalu di sini, bersama kalian selalu." Ucapnya sambil mengelus pucuk kepala Aksa.
Saat ini Aksa sedang sarapan ditemani Ayah dan ibunya.
Aksa memandangi pemandangan yang sungguh langka yang belum pernah terjadi selama hidupnya aksa tersenyum memandangi wajah damai yang berada di meja makan yang sama dengannya.
Saat tengah asik tersenyum tiba-tiba Aksa terkena air dari atap rumahnya yang bocor dan mengenai wajahnya.
Aksa membersihkan wajahnya yang terkena air dari atapnya yang bocor saat Aksa membuka matanya tiba-tiba ibunya sudah berada di dalam kamarnya dengan segelas air di tangan dan tak lupa wajah yang terlihat cukup marah.
"DASAR ANJING SIALAN GA BERGUNA HIDUP LO, JAM SEGINI LO BARU BANGUN MAU JADI APA HIDUP LO KALAU KAYAK GINI."
Ucap Jeni lalu menyiram wajah Aksa dengan air karena Aksa masih tak kunjung bangun dari tidurnya karena sekarang sudah pukul tujuh pagi.
KAMU SEDANG MEMBACA
Aksa Darmawangsa (NCT DREAM X AESPA)
FanfictionBagaimana bisa orang tua tidak menyukai anaknya, bukannya anak itu buah dari hasil kasih sayang ayah dan ibunya? aku kadang tersenyum memperhatikan wajah ku ini Kadang aku tertawa bangga apakah aku mirip dengan ayah yang tampan ataukah lebih ke ibu...