Pikiran pertama yang melintas di benaknya ketika ia sampai di Indonesia adalah betapa bodoh dirinya kalian semua pasti menyalahkannya atas keberengsekan dirinya dikala itu dan parahnya Yudha pergi jauh tanpa memikirkan keadaan wanita yang ia rusak hidupnya.
Tapi Yudha yakin tuhan maha membolak-balikkan hati manusia ia yakin masih ada kata maaf untuknya yang berengsek ini walaupun itu akan sulit namun akan tetap Yudha lakukan dan ia yakin tindakan yang ia lakukan ini tidaklah sia-sia.
Sekarang Yudha sudah berada di Indonesia dan ia akan mencoba memperbaiki kesalahan yang sudah ia ciptakan bertahun-tahun lamanya saat itu Yudha akan mencari wanita itu kembali ia akan bertanggung jawab atas kesalahannya kepada wanita yang ia rusak hidupnya.
walau itu sudah sedikit terlambat namun Yudha tahu tidak ada kata terlambat jika mau memperbaiki.
Ada banyak kesalahan yang dirinya buat saat berada di Indonesia, Yudha kini sangat menyesalinya.
Dan itu membuat Yudha selalu merasa dihantui rasa bersalah yang begitu besar setiap kali ia mengingat wanita itu. berbagai macam cara Yudha lakukan untuk menemukan wanita tersebut Yudha bertanya kepada banyak orang namun mereka tidak mengenalnya mereka selalu menjawab tidak tahu, Yudha merasa putus asa dirinya merasa tidak tahu lagi harus melakukan apa sekarang dan dimana ia harus mencari wanita yang bernama Jenni.
"Tuhan, tolong bantu aku menemukan nya aku mohon aku ingin memperbaikinya, memperbaiki kesalahan yang sudah ku buat kepadanya. " Ucapnya sambil berjalan kesana kemari mencari keberadaan wanita yang pernah ia rusak hidupnya.
"Aku sudah mencarinya beberapa hari ini namun hari ini aku harus menemukannya. Aku akan kembali ke tempat awal aku dan dia bertemu." Lalu Yudha berjalan menyusuri daerah itu, masih dengan setelah jas yang lengkap Yudha berjalan tak tentu arah matanya melebar melihat-lihat sekeliling daerah itu sampai suatu ketika Yudha menemukan wanita itu sedang bersama seorang anak remaja seperti nya wanita itu sedang memarahinya.
Yudha tak berani menghampirinya secara langsung rasanya ia masih belum berani menampakkan diri di depan Jenni setidaknya ia tahu jika jenni itu ada di daerah itu.
"LO JANGAN BERANI-BERANI NYA MUNCULIN BATANG HIDUNG LO LAGI DI RUMAH GW!" ucapnya memarahi seorang remaja yang cukup tampan.
Yudha melihatnya remaja tersebut dirinya merasa sedang bercermin pasalnya wajah anak tersebut sangatlah mirip dengannya.
"DAN JANGAN SEKALI-KALI AJAK ARGA MAIN DENGAN LO, NANTI DIA KETULARAN SIAL KARENA LO ITU ANAK PEMBAWA SIAL NGERTI GAK LO ANAK SIALAN!." ucapnya dengan nada tinggi namun anak tersebut hanya menunduk dengan raut wajah memelas."Tapi Bu, aku kan anak kandung ibu dan dia hanyalah anak sambung ibu kan?! kenapa ibu tidak adil dengan Aksa, lagi pula apa yang salah dari diri Aksa ini Bu? Aksa hanya berteman dengannya dan Aksa tidak pernah membawa pengaruh buruk untuknya."
Yudha yang mendengar itupun meneteskan air matanya, dan ia langsung yakin bahwa itu adalah anak yang ia sia-siakan hidupnya Anak yang ia telantarkan selama ini dan parahnya lagi ia baru menyadari itu.
"Ohh, udah berani ngebantah ternyata hebat....!hebat.....!" ucap jeni lalu menampar wajah Aksa sampai memerah. "Dasar anak kurang ajar."
"Plakk!" wajah Aksa di tampar ibunya dengan sangat keras.
"Sekali pembawa sial tetap pembawa sial! dan gw gak mau Arga ketularan sial karena lo gw gak mau lihat lo main dengan Arga lagi awas saja jika itu terjadi." ucapnya lalu pergi begitu saja.
Aksa menitikkan air mata mendengar perkataan ibu kandungnya yang setajam silet Aksa sendirian dan ia masih memegangi pipinya yang masih terasa panas dan sedikit memerah akibat tamparan kuat dari ibunya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Aksa Darmawangsa (NCT DREAM X AESPA)
FanfictionBagaimana bisa orang tua tidak menyukai anaknya, bukannya anak itu buah dari hasil kasih sayang ayah dan ibunya? aku kadang tersenyum memperhatikan wajah ku ini Kadang aku tertawa bangga apakah aku mirip dengan ayah yang tampan ataukah lebih ke ibu...