Bagian 24. Fanboy

46 22 4
                                    

"Mah, Rendra berangkat"

Lelaki dengan seragam lengkap itu mengeluarkan motornya dan memakai helm full face miliknya lalu menyapa hangat yang hanya dibalas anggukan oleh sang Ibu.

Rendra menjalankan kendaraannya dengan kecepatan normal, ditemani oleh lagu Robbers dari the 1975 yang terdengar langsung dari perantara earphone putih favoritnya.

"I'll give you one more time
We'll give you one more fight
Said one more line
Will I know you?"

Sesampainya disana dirinya menepi dan memarkirkan motornya dengan aman, perjalanan dari parkiran menuju kelasnya memang cukup jauh.

Lantunan lagu Robbers tadi beralih pada lagu Talk that Talk dari Twice sedikit membuat Rendra terkejut dan menetralkan ekspresinya agar tak ada yang menyadari apa yang sedang ia dengarkan. Lagu itu terus beralun ceria dengan wajah datar Rendra yang mendengar.

"Tell me what you want, tell me what you need. A to Z da malhaebwa. But shijageun ireoke hae. Talk that talk ttak han madi. Talk that talk L-O-V-E deullyeojweo ooh" Gumam Rendra mengikuti lirik yang dibawakan salah satu member Twice tersebut dengan lihai.

"Ren!"

Tepukan pada bahu dan sahutan riang dari Lowen membuat Rendra sontak mematikan alunan musik yang ia dengar. Apa jadinya jika mereka tahu bahwa dirinya adalah seorang fanboy once? Dimana harga dirinya nanti.

Rendra menatap Lowen dengan alis terangkat dan tetap melanjutkan langkahnya. Lowen yang kesusahan mensejajarkan langkah dirinya pun sedikit berjalan lebih cepat dari semula.

"Jangan cepet cepet cok" Renggutnya.

Rendra terkekeh dan memelankan langkahnya agar memudahkan Lowen berjalan satu ketukan dengan dirinya.

"Cebol lo"

"Pala lo cebol"

Pergerakan Rendra memasuki kelas diikuti Lowen dibelakang mencuri atensi anak anak 11 IPA 2 yang sudah hadir sebelum mereka mengembalikan atensinya pada kegiatan semula.

Lowen segera menyimpan tasnya dan berlari kembali ke luar kelas entah kemana. Sedang Rendra langsung berjalan ke arah bangkunya tanpa patah kata dan menidurkan diri seperti biasa.

Abim yang sedari tadi mengotak atik handphonenya pun menoleh pada Rendra dan bertanya.

"Ren, spotify lu premium ga?"

"Hmm" Rendra membalas dengan deheman tanpa melihat si penanya langsung.

Abim berseri dan segera mendekat pada Rendra lalu meminjam handphone milik temannya itu dan membuka salah satu aplikasi disana. Tentu setelah mendapat persetujuan dari Rendra sendiri. Abim sedikit tercuri pandangnya pada musik yang terakhir terputar. Talk that talk by Twice.

"Talk that talk?"

Ucapan Abim yang lumayan keras sontak membuat Rendra membulatkan matanya dan segera bangun merampas handphone miliknya yang berada pada genggaman Abim. Dirinya segera menyembunyikan playlist yang berisi jajaran lagu Twice, the 1975, Red Velvet, the neighborhood dan banyak lagi.

Abim yang melihat pergerakan panik dari Rendra pun sontak terbahak, "Lo suka Twice, Ren? Hahahaha gue juga suka aespa!"

"HAH RENDRA ONCE?"

Teriakan Rea yang terkejut membuat Rendra malu bukan main, ingin sekali dirinya mengubur diri sendiri atau tidak membunuh Abim saat itu juga. Untung saja disana hanya ada dirinya, Abim, Rea, Milan, Sahara dan juga Habsi yang sedang tertidur pulas.

TroubELEVEN [og]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang