Bagian 36. The Bruiser'14 [3]

56 39 97
                                    

"Suara teriakan penyesalan dari orang-orang itu gak akan pernah saya lupain seumur hidup saya"

- Kang Bara

____

____

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

____

36. [3] Kilas balik.

"Kang"

Sahutan dari arah pintu membuat Kang Bara menoleh dan mempersilahkan Satria untuk duduk di sampingnya.

Dalam beberapa menit, hanya ada suara seruputan kopi Kang Bara, kicauan burung, dan helaan nafas. Satria pun hanya terdiam tanpa bertanya apapun, hanya menatap gedung-gedung tinggi dan langit senja yang nampak menggelap di rooftop sebuah gedung tua.

"Maaf harus bikin kamu nunggu lama" Ujar Kang Bara setelah meminum habis kopinya. Ia mulai duduk dengan posisi tegak dan pandangan menyelami langit malam.

"Kamu mau saya ceritain The Bruiser waktu saya yang jadi ketuanya?"

Pertanyaan itu tak dijawab sedikit pun oleh Satria, dia hanya diam tak bergeming. Tanpa menunggu waktu lebih lama lagi, Kang Bara mulai menceritakan kejadian yang tak akan ia lupakan. Bahkan mungkin satu kota gempar akan hal ini.

- Flashback on, in April 2010. -

Kota bandung di pagi hari memang tak akan tergantikan segarnya, embun pagi menyapa pada tetumbuhan yang kini basah total oleh air yang menetes setiap persekian menit.

Bara yang saat itu berusia 17 tahun lepas, menjalankan motornya dengan damai. Pukul 7 pagi dirinya masih bisa santai berkendara ke sekolah tanpa hadangan apapun. Namun beberapa menit kemudian dirinya mendapat SMS dari temannya bahwa katanya akan ada razia rambut, dan segerombolan The Bruiser saat itu sebagian memilih pergi ke basecamp mereka untuk bolos dan berniat menghindari razia tersebut.

Bara sampai di tempat itu, tempat yang menjadi hunian mereka, rumah mereka selama hampir 1 tahun ini benar-benar menyimpan banyak kenangan di dalamnya. Bukan hanya sekedar tentang hubungan antar anggota. Namun mereka adalah keluarga.

"Assalamualaikum Daks!" Sapaan hangat dari Bara menyapa mereka yang sedang fokus dengan kegiatan masing-masing. Ada yang sedang menonton, main gapleh, catur dan sebagainya.

"Shalom!"

"Waalaikumussalam Bos!" Seru jawaban serempak itu membuat Bara menyugingkan senyumnya. Ia berjalan dan ikut duduk di depan tv analog kesayangan mereka yang remotnya hilang entah kemana. Kalau kata mereka sih dimakan Andra, salah satu anggota The Bruiser yang hobinya adalah menonton tv.

"Mada kemana? Belakangan ini gua jarang liat dia. Ada yang tau gak?" Tanya Bara sembari mengedarkan pandangannya di satu ruangan itu untuk sekedar mengamati siapa yang tahu akan jawaban yang ia lontarkan tadi. Namun reaksi mereka tak seperti apa yang ia harapkan, hanya ada gelengan saja.

TroubELEVEN [og]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang