Bagian 31. "Itu ekspektasi buat anak apa Burj Khalifa?"

37 21 7
                                    

Semesta terkadang membuat kita harus berpikir keras bagaimana kita kedepannya, dan bagaimana kita pada akhirnya. Semesta memang seolah olah mempermainkan namun nyatanya hanya ingin membuat kita belajar bagaimana caranya 'hidup'.

***

Warning : smøking, family issue 🚭 ⚠️
Please be a smart reader, guys.

____

"Kamu bisa gak jangan nyusahin Mama? Capek Mama tuh sama kamu!"

"Maksud Mama apa?"

Gadis yang diberi perkataan tadi oleh Ibunya mencoba menjawab dengan nada lembut dan penuh kebingungan.

"Kamu apa gak bisa berusaha buat diri kamu jadi lebih baik lagi? Kerjaanmu main sama main aja. Belajar buat orang tua bangga sama kamu!"

"Liat temen-temenmu, mereka nurut sama orang tuanya. Coba kamu?" Lanjut sang Ibu terus berujar.

"Mah! Semua orang punya batas kemampuan mereka. Batas kemampuanku cuma segini, Mama mau apa lagi Ma? Mama juga mana tau kehidupan temen-temen aku kayak gimana. Stop Ma, stop..." Dengan gemetar menahan tangis, anak perempuan yang masih berusia 16 tahun itu berucap sembari menundukkan kepala, tak ada keberanian darinya untuk menatap netra sang Ibu sedikit saja.

"Ck. Persetan dengan batas kemampuan, kamu memang gak ada niat buat belajar buat itu!"

Setelahnya, wanita dewasa itu pergi meninggalkan gadis yang tengah menggigit bibir menahan agar tangisnya tak meledak saat itu juga. Perkataan ibunya menyakiti hati, membuatnya berpikir. Apa memang salah jika manusia punya batas kemampuan? Apa salah jika dirinya tak sesuai dengan ekspektasi yang diberikan keluarganya?

***

"MISI MISI"

"BERISIK SIA"

Shaka yang tengah mengelap motor basahnya akibat baru ia cuci beberapa saat lalu memberikan jari tengah pada Abim yang tengah berdiri di depan pagar rumahnya sembari menenteng helm dengan cengiran khas miliknya.

"Ngapain maneh bawa bawa helm ke rumah aing? Merusak Minggu pagi aing aja"

"Lah?" Abim terheran dan langsung membuka pagar dan memasuki area rumah Shaka tanpa meminta izin terlebih dahulu, "Kita kan mau ke Bah Daming sama anak-anak anjew"

Shaka mengerutkan alisnya, ia berpose seolah berpikir.

"OH IYA AING LUPA, KEHEULA MANG MANDI HEULA" [Bentar gue mandi dulu]

Shaka bergegas lari ke dalam rumah dengan kanebo basah yang ia lemparkan ke wajah Abim. Abim yang diberi perlakuan seperti itu sontak menggerakkan kakinya seolah akan menendang Shaka.

"ANJEW PISAN SIA SHAKUY"

***

Bagasdi POV :

IPA2 kelazz
Abdul, Abim, Acid, Fara, Gebby, Habsi, Ija..

Gece ke sini @Ijad

Ijad
BENTSR MOTOR GUE DIPAKE SI JAYDEN

Jayden mana jad? Anak kelas 10 eta?

Ijad
Yoi

Zea
JAYDEN SP?

Ijad
Sepupu aing je

Zea
Wtf 😇

Acid
Yang paling terakhir dateng bayarin semuanya

Abim
STUJU, ETA PISAN CID 🤣

TroubELEVEN [og]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang