Bagian 34. The Bruiser'14.

42 21 8
                                    

"Kita satu karena takdir yang terjadi. Genggam tangan yang terkilir, rangkul bahu yang hampir patah, tumpu kaki yang tak berasa. Kita adalah satu, tanpa alasan ini dan itu. Mari bersama hapus coretan tinta usang itu dan ganti menjadi papan bersih yang baru."

- The Bruiser angkatan 14.

"Ngahiji ku iyeu riungan. Keun tragédi ditereuy seneu jadi saksi. Silih paasih, silih tangkep, silih tulungan. Hirup di dunya ngan sekali, omat jadikeun éta ladang mangfaat. Di Bruiser, manéh teh manéh. Jadi kuat téh konci, jadi pinter teh gembok. Moal guna éta konci mun eweuh gembokna"

- THE BRUISER 1992

***

34. [1] The Bruiser angkatan 14.

"I'm sorry if I say I need you, cause i don't care I'm not scared of love"

"ASEK MANG SHAKA"

"Si Shaka pagawean ngahaleuang we hayoh, ateul ceuli urang ngadangu na ge" [Si shaka kerjaannya nyanyi terus, gatel kuping gue dengerinnya juga]

Shaka mendelik mendengar perkataan Habsi. Ia mengambil beberapa kuaci lalu melemparkannya tepat pada wajah Habsi yang sedang meminum cola miliknya.

"Anjir Shak"

"MAMAM TAH ATEUL"

"FAK YU"

Tempat yang mulanya ialah rumah tak terpakai milik keluarga Shaka kini beralih fungsi menjadi basecamp The Bruiser. Semenjak mereka dilantik pada beberapa bulan yang lalu membuat mereka memutar otak bagaimana mendapat naungan.

The Bruiser, sekumpulan anak motor yang sedikit nakal juga hobi berkelahi. Didirikan awalnya pada 1 Januari 1992 di Bandung, tepatnya oleh anak SMAN ELANG 24. Tadinya, anak-anak SMAN ELANG 24 angkatan sekarang ragu untuk ikut, mereka pikir apa gunanya untuk masuk geng motor yang namanya saja sudah tercoreng di kanca nasional lebih lagi di Bandung itu sendiri. Bahkan, Satria yang sekarang menjabat sebagai ketua The Bruiser awalnya menolak mentah mentah tawaran itu.

Paman Rendra atau kerap dikenal sebagai Kang Bara adalah mantan ketua The Bruiser angkatan 13 dulu di tahun 2005. Mereka berhenti dengan sebab tak bisa dipertahankan lagi. Dulu, siapa yang tak kenal dengan Bruiser. Geng motor yang kerap mericuh jalanan Bandung, datang kesini hancur, datang kesana ricuh. Menjadikan The Bruiser dikenal jelek di kota ini.

Kang Bara ingin The Bruiser bangkit lagi namun dengan tampilan baru, dengan wawasan baru dan perilaku baru. Tak seperti dulu. Dengan belasan tahun mungkin saja The Bruiser bisa menjadi lebih baik bahkan yang terbaik.

Satria saat itu mulai goyah dengan bujukan Kang Bara, hatinya setuju namun otaknya berkata tidak. Begitu pula Rendra. Dengan setelah banyak penegasan, akhirnya Satria mau menerima tawaran itu dan mengajak teman temannya untuk ikut. Kang Bara bahkan sangat bersemangat ketika menjelaskan konsep The Bruiser yang baru pada angkatan mereka.

Dipilihlah Satria sebagai Ketua, Rendra sebagai Wakil, dan Deano, Habsi, Bagasdi, Denis, Fabio, Shaka, Rasyid sebagai inti. 9 inti dan membawa ratusan bahkan ribuan anggota untuk ikut. Memang proses, mereka baru mendapat 410 anggota di berbagai sekolah di Bandung hari ini. Entah untuk esok.

The Bruiser sebenarnya dibagi menjadi dua kubu lagi, Poison dan Theriac. Namun keduanya belum tertera secara pasti.

"Gimana ya jadinya kalau gue gak ikut Bruiser?" Gumam Denis sembari memutar mutarkan topi yang ia pegang.

"Asli, gue padahal baru kenal sama kalian tapi udah masuk inti aja anjay" Fabio ikut menanggapi dengan senyum lebarnya. Ia meluruskan kakinya pada pinggiran kursi dan merapatkan mata berusaha untuk tidur.

TroubELEVEN [og]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang