ExmAlFagiO
∆
Rhiana sedih untuk semua yang telah terjadi. Dia sadar betapa dia telah melewati batasannya. Selama ini, Rhiana selalu menjaga dirinya sebaik mungkin dari laki-laki manapun termasuk Dario-kekasihnya sendiri. Tapi Jimin, Laki-laki asing itu dengan mudah mendapatkan dirinya di atas ranjang dan menghilang setelahnya. Kemudian datang lagi melempar kata rindu seolah tidak bersalah.
Bagaimana kalau dia hamil. Dan.... Bagaimana jika Dario tau.
Rhiana hampir frustasi memikirkan itu sejak tadi. Bahkan semenjak pulang dari club, dia tidak pernah mau berhenti menangis dan beranjak dari ranjangnya.
Terjebak one night stand. Rhiana tidak pernah terfikir akan mengalami nya. Dia ingin menghilang saja sekarang.
"Sayang"
Rhiana tersentak. Dia langsung bangun dan melompat kedalam pelukan Dario begitu mendengar suara pria itu. Yah, Mereka memang berbagi password rumah masing-masing.
"Ada apa?" Dario sempat terkejut. Namun tetap menahan bokong Rhiana agar tak terjatuh.
Sementara Rhiana merasa seperti ingin menangis dengan kencang saja sekarang.
"Sayang"
"Aku hanya merindukanmu" Rhiana sadar, Kini telah mencium bibir Dario.
Rhiana tidak tau kenapa tapi dia merasa ingin melakukannya. Dia bahkan melumat bibir Dario sampai pria itu juga membalas ciumamnya perlahan. Lagi pula apa salahnya. Dario adalah kekasihnya, Rhiana tidak ada alasan untuk menutup diri karna pria itu adalah pria yang dia cintai. Mengapa selama ini sulit sekali baginya menyerahkan dirinya padahal mereka sama-sama saling mencintai.
Rhiana merasakan Gelombang aneh menghantam perasaannya ketika Dario menidurkannya di ranjang. Pria itu semakin gencar menyerang bibirnya dan mulai meraba-raba sekitaran payudara.
Jadi. Apakah malam itu Rhiana juga melakukan hal yang sama? Apakah kejadian semacam ini sama seperti apa yang terjadi malam itu? Apa Rhiana juga menutup mata seperti ini dengan pasrah ketika di gerayangi.
Sialan
Rhiana tiba-tiba mendorong Dario kemudian turun dari ranjang.
"Ada apa?"
"aku.... Aku minta maaf" Rhiana menggigit bibirnya gugup "jangan sekarang"
Dario menyusul Rhiana "Jangan memancing ku. Aku tidak akan bisa tahan" Dia tersenyum sambil menarik Rhiana kedalam pelukannya "kau mau cerita sesuatu? Akhir-akhir ini kau nampak kacau"
Mungkin satu-satunya tempat dimana Rhiana bisa bernafas dengan lega dan tenang adalah di dada Dario.
"Aku tidak tau" Rhiana menangis lagi. Usapan tangan Dario di rambutnya membuatnya semakin merasa bersalah.
Tapi Rhiana tidak bisa melakukan apa-apa. Karna kenyataannya, Keesokan harinya keadaan kembali membaik dan berjalan normal. Dario kembali menjalani aktifitas nya sebagai CEO disalah satu perusahaan milik kakeknya. Sementara Rhiana Tetap melanjutkan kuliahnya seperti hari-hari sebelumnya. Walau hatinya masih sedikit takut untuk masalah yang sudah-sudah.
Oh ya. Pagi ini mungkin hal mengejutkan lagi bagi Rhiana. Karina dan Kekasihnya Grey memutuskan untuk menikah Minggu depan. Katanya mereka sudah menentukan tempat dan membuat undangan untuk para kerabat dan teman-teman terdekat. Besok, keduanya akan pergi memilih gaun pengantin bersama. Padahal Rhiana sudah mewanti-wanti sejak awal agar dia tidak menikah dulu sebelum wisuda, tapi pada akhirnya tetap saja jatuh pada pilihan itu. Tapi yah, Karina bilang dia tetap akan kuliah dan menekankan bahwa tidak akan hamil dulu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Incident
RomanceMereka harus kau paksakan seperti apa?. sebagaimanapun caranya menjelaskan perihal seberapa besar dia mencinta, mereka tetap tidak akan bisa bersama. Jimin Malvagio Caitlin rhiana