4

172 31 11
                                    

ExmAlFagiO

Rhiana tau. Sejak bertemu dengan Jimin, Ada yang tidak beres dari awal. Tapi, Ada saja perasaan lain yang terasa aneh setiap kali dia bersentuhan dengan pria itu. Ketika mereka saling bertatapan, Rhiana merasa bergetar didalam seolah-olah bereaksi lebih dengan sendirinya. Rhiana sendiri tidak tau kenapa dan apa itu, Keadaan janggal yang coba ia terka sejak pertama kali bertemu namun tetap saja sama.

"Mau kemana buru-buru sekali?"

Suara Jimin menyadarkan Rhiana, Sehingga dengan cepat menjauh setelah bertatapan cukup lama di tangga.

"Kenapa kau mengurungku disini?"

Jimin melanjutkan langkahnya menuruni tangga tanpa menjawab Rhiana.

Rhiana mengejarnya di belakang "Keluarkan aku. Apa yang akan kau lakukan padaku disini?" Kesal di abaikan, Rhiana menarik lengan Jimin sehingga mereka berhadapan lagi "Suruh mereka untuk buka gerbangnya"

Jimin menyentuh pipi Rhiana lembut dengan satu tangannya "berhenti berteriak Caitlin tenggorokan mu bisa sakit"

"Kenapa kau larang mereka untuk buka gerbangnya?" Rhiana menghempaskan tangan Jimin dari pipinya.

"Supaya kau tidak pergi"

"Kenapa kau menculikku?"

"Aku tidak menculikmu" Jimin menyembunyikan kedua tangannya di dalam saku celana dengan tenang "aku hanya...."

"Kalau bukan menculik lalu apa ini namanya?"

"Caitlin...."

Rhiana menghembuskan nafas kasar "Keluarkan Aku dari Sini. AKU MAU PULANG"

"Tinggallah disini beberapa hari sampai semuanya membaik. Aku janji akan mengantarmu pulang kalau...." Belum selesai bicara, Rhiana pergi begitu saja meninggalkannya disana.

Jimin memijat pelan Pangkal hidung nya kemudian menuangkan air kedalam gelas yang tersedia di atas meja makan. Dari sudut dapur muncul satu pelayan mendekatinya kemudian membungkuk.

"Anda membutuhkan sesuatu tuan?"

"Dimana Lusi?"

*Lusi : kepala pelayan

"Dia sedang membersihkan di belakang Tuan. Ingin kupanggilkan?"

Jimin duduk di salah satu kursi "Katakan padanya untuk menyiapkan beberapa pakaian wanita. Bawa kekamarku"

"Baik tuan"

Setelah pelayan itu pergi. Jimin membuka ponselnya lalu mencari seonggok nomor kemudian melakukan panggilan.

"Kenapa ponsel Regar tidak bisa di hubungi?" Katanya begitu telfonnya tersambung.

"Aku tidak tau. Seharian ini aku tidak pernah bersamanya"

"Katakan padanya kalau Caitlin ada bersamaku"

"Kurasa dia sudah tau. Dia mengawasi Wanita itu sepanjang hari. Dia juga mungkin melihatmu saat Kerumah nya tadi"

"Suruh Temanmu itu datang kesini. Aku ingin bicara sesuatu padanya"

"Oke"

••

Jadi sebenarnya apa yang sedang terjadi disini. Rhiana, Jimin, rumah mewah, Jesika, Polisi, dan semua kejadian.

Pertama. Kenapa Jesika bisa meninggal begitu saja tanpa alasan yang logis. Tadi siang, Rhiana bertengkar dengan Jesika Dan tidak pernah bertemu lagi sesudahnya. Kemudian tiba-tiba mendapat kabar kematian malam ini. Aneh.

IncidentTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang