1

548 52 6
                                    

ExmAlFagiO

Sejak pindah ke-kolombia. Caitlin rhiana memutuskan untuk tidak pernah lagi kembali kemonako sejak pindah 2 tahun lalu. Walau negara itu merupakan tempat kelahirannya namun dia ingin menetap di kolombia meski hidup sendiri.

Sebenarnya, Rhiana pindah kesana mengikuti saran ibunya. Ibunya mengatakan akan menyusul setelah dirinya, namun ternyata gagal karna pada akhirnya wanita itu tewas dalam Kecelakaan tabrak beruntun parah di jalan Monte Carlo harbour menuju bandara waktu itu. Kejadian malang yang janggal. Walau demikian, Rhiana memutuskan untuk tak mencari tahu meski sering kali terlintas beberapa kejadian aneh perihal kecelakaan itu, termasuk polisi yang lepas tangan.

Sementara ayahnya sudah lama tiada.

Sejak saat itu. Rhiana benar-benar hidup sendiri. Padahal itu bukan pilihan satu-satunya. Dia punya keluarga di Monako namun lebih memilih untuk tidak berbagi hidup dengan paman ataupun bibinya, meski bersama mereka Uang mungkin tidak ada artinya karna terlalu gelimang. Namun bukan itu, Rhiana enggan menyimpan kepercayaan karna takut dikhianati. Seperti ibunya yang sudah di khianati berkali-kali.

Kemarin, tepatnya dua hari yang lalu. Seorang pria tinggi dan tampan dari negeri seberang datang menyampaikan perasaan dengan membawa sebuket bunga mawar merah di gang sempit dekat tokoh bunga kecil. Katanya hendak melamar di hari baik berharap semuanya berjalan lancar. Sayangnya Rhiana tidak suka bunga mawar... Dan tidak suka pria itu.

Ia tolak lelaki itu, Melempar bunga mawarnya ke tanah tanpa mengatakan apapun dan pergi. Hingga malam ini pun Rhiana masih teringat, betapa terkejutnya ekspresi laki-laki itu.

Persetan, karna Caitlin Rhiana akan mabuk saja malam ini.

Oh ini bukan yang pertama, Rhiana mungkin akan menghabiskan waktu di club dan menghabiskan 5 sampai 7 botol wine hingga mabuk_lupa diri. Seperti tiba-tiba bangun pagi di kamar orang lain, atau tiba-tiba terbangun di pinggir jalan, yang pastinya bukan tiba-tiba bangun dalam keadaan telanjang atau bangun di tengah jalan. Caitlin Rhiana mungkin masih dalam batas wajar. Mungkin.....

Karna setelah habis di botol ke lima. Rhiana merasa ada yang aneh. Seluruh tubuhnya berdesir ketika samar-samar dari tatapan matanya yang sayu dan sedikit buram melihat seorang pria tampan tengah menatapnya dari atas. Ini mimpi, Rhiana tidak tau sejak kapan dirinya terbaring di atas ranjang dalam ruangan yang entah ruangan apa dan dimana itu.

"Kau tau?"

"Tidak" Rhiana menjawab cepat. Matanya sesekali tertutup namun terus dipaksa terbuka berusaha melihat dengan jelas pemilik suara berat tadi.

Laki-laki itu tertawa kecil sembari membelai rambut Rhiana "karna belum kuberitahu. Jadi dengarkan aku sebentar"

Rhiana mengerang merasakan tubuhnya diraba.

Pria itu mendekat "Kau seksi sekali" bisiknya kemudian menggigit ujung telinga Rhiana.

Rhiana sungguh tak bisa apa-apa. Otaknya yang kosong dan segala suasana menyebalkan itu tak kunjung hilang. Rasa mual karna wine dan suara pria memabukkan tersebut menyesakkan dadanya sampai membusung beberapa kali.

"Kau ingin diremas?"

Rhiana menutup mata, meremang untuk suara paling seksi dari yang pernah ia dengar. Dan entah mengapa Rhiana mengangguk. Padahal dia tidak tau pasti apa yang ia dengar.

Laki-laki itu tertawa sekali lagi, lalu bangun untuk melepaskan bajunya sebelum menuju meja dan meraih rokoknya.

Rhiana mencoba untuk bangun, bersusah paya menurunkan kaki sampai menyentuh lantai. Namun ketika berdiri, tubuhnya kembali terjatuh di atas kasur. Kepalanya terasa berputar-putar dan akhirnya tak sadar. Yang ia ingat setelah itu adalah, esok paginya Rhiana terbangun dibalik selimut dalam keadaan telanjang.

IncidentTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang