29

89 10 2
                                    

ExMalFaGio

Dari segala sesuatu yang Jimin punya didunia ini. Satu satunya yang tidak boleh hilang adalah Rhiana. Sampai suatu ketika, perempuan itu pada akhirnya menghembuskan nafas terakhirnya di rumah sakit usai melewati serangkaian operasi. Jimin menjadi gila, Jimin merasakan duka yang tidak bisa dibandingkan dengan apapun. Berulangkali Jimin memohon, walau tidak rela kehilangan Rhiana bahkan dalam mimpi sekalipun tapi Jimin harap itu mimpi.

Setelah semuanya. Setelah menjelajahi waktu menggunakan kesempatan yang ada untuk menyelamatkan Rhiana, tapi sepertinya gagal. Jimin gagal menyelamatkan dirinya sendiri.

"Aku tidak tau dia datang dari mana. Saat aku keluar rumah, tiba-tiba saja muncul tergeletak di teras"

"Aneh. Benar benar aneh"

"Mungkin saja seseorang meletakkannya disana lalu pergi?"

"Bagaimana caranya? Rumah Jimin tidak pernah ditinggalkan pengawal"

Samar samar Jimin mendengar suara suara disekitar. Dua detik setelahnya tangan Jimin bergerak pelan sebelum membuka mata perlahan. Pertama kali cahaya lampu menyapa matanya, kemudian menemukan Josua dan Jack berdiri disamping tempat nya berbaring sedang menatapnya. Sekitar dua puluh detik mencoba memahami situasi, Jimin terkejut dan tersentak bangun.

"Apa yang terjadi?"

"Itu yang harusnya kami tanyakan padamu" Ujar Josua.

Jimin tampak linglung "tahun berapa sekarang?"

"Kau terluka karena apa? Kau berkelahi dengan seseorang?" Jack tidak menjawab lantaran bertanya kembali.

"Tahun berapa?"

Josua berdecak tak juga menjawab "kalau kulihat luka mu seperti bukan karna berkelahi. Kau kecelakaan?"

"TAHUN?" Jimin mengeraskan suaranya jengkel.

"2024"

"2024"

Josua dan Jack menjawab bersamaan.

Sementara Jimin semakin terkejut. Dia telah kembali ke masa depan. Jimin kembali "dimana Rhiana?"

"Sudah sadar?" Muncul Rhiana di balik pintu sambil menenteng tote bag lantas menghampiri Jimin "Bagaimana keadaanmu?"

Jimin terdiam cukup lama dan terus menatap Rhiana. Matanya memerah dan sungguh tak menyangka bahwa perempuan itu kini berdiri dihadapannya. Jimin menunduk untuk menyembunyikan tangis. Saat merasakan tangan Rhiana menyentuh rambutnya, Jimin kembali mendangak lalu menyentuh perut istrinya yang mulai membesar kemudian memeluknya.

"Aku berhasil" bisik Jimin di telinga Rhiana serta memeluknya semakin erat.

Rhiana melerai pelukan untuk melihat wajah Jimin dan melayangkan pertanyaan "Apa yang terjadi? Kenapa kau bisa terluka dan tiba tiba tergeletak di teras rumah?"

"Aku kecelakaan" Jimin tiba tiba teringat kemudian menoleh pada Josua "dimana Regar?"

Josua dan Jack saling pandang nampak kebingungan.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Sep 14 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

IncidentTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang