11

165 33 9
                                    

ExmAlFagiO

Merasakan matahari menusuk-nusuk matanya yang tertutup. Rhiana mengerang dan meregangkan tubuhnya sebelum membuka mata. Pertama kali yang ia cari adalah Jimin namun ternyata pria itu sudah menghilang di sebelahnya. Usai mengumpulkan nyawa di ranjang, Rhiana meninggalkan kasur lalu turun kebawah untuk mendapatkan segelas air.

"Mau sarapan apa nyonya?" Lusi mendatangi Rhiana lalu berdiri di dekat meja makan.

"Panggil Rhiana saja"

Lusi mengirim senyum simpul sembari mengangguk "Mau sarapan apa Nona Rhiana?"

"Namaku Caitlin Rhiana. Bukan Nona Rhiana"

"Tetap saja...."

"Oke-oke. Terserah kau saja. Tidak perlu repot-repot aku akan buat sarapanku sendiri"

Lusi membungkuk sedikit "panggil aku kalau Butuh bantuanku nona Rhiana" Katanya dan berlalu.

"Kemarin Daren mengirim proposal pengajuan kerja sama. Ada di mejaku, kembalikan padanya dan sampaikan kalau dia tidak memenuhi"

Setelah Lusi menghilang di balik pintu dapur. Rhiana mendengar suara lain dan langkah kaki dari arah ruang tengah.

"Perusahaannya cukup besar. Apa yang salah?

"Sebentar lagi mereka akan terjerat kasus korupsi"

Lama Rhiana mendengarkan pembicaraan itu, sebelum muncullah Jimin dan Regar disana. Pandangannya langsung bertemu dengan Jimin namun dia cepat-cepat mengalihkan pandangan.

"Bagaimana dengan masalah di kantor?" Regar hanya melirik Rhiana sekejap lalu kembali pada pekerjaan nya lagi.

Sementara Jimin menghampiri wanita itu lalu mencium keningnya Sebelum menjawab Regar dan melanjutkan langkahnya menuju sunroom "aku akan memperbaikinya pelan-pelan. Dapatkan saja Sampel yang baru"

"Bukan masalah di kantor itu. Tapi di ExmAlFagiO. Gudang Kita hampir kosong. Hanya tersisa Kokain dan..."

"Jangan bicarakan itu disini" Jimin memasukkan kedua tangannya kedalam saku celana. Kini dia berdiri di sunroom dan menatap keluar "disini. Kita hanya akan membahas kantor Malfagio"

"Kenapa? Kau takut Rhiana tau?"

"Dia tau ExmAlFagiO adalah milikku"

Regar tertawa kecil "Tapi taunya kalau ExmAlFagiO hanya perusahaan Minyak terbesar di Kolombia"

"Kembalilah kekantor. Ada dokumen yang di bawa Hiro Tadi malam. Tandatangani saja lalu berikan kembali padanya"

"Aku?"

"Ya Kamu"

Keduanya menoleh Ketika Rhiana muncul disana. Wanita itu berdiri tak jauh dari posisi Jimin berdiri dan hanya diam. Mengerti Suasana itu, Regar perlahan mundur.

"Baiklah. Aku akan kembali kekantor" Katanya dan pergi dari sana.

Rhiana mulai mendekati Jimin lalu berdiri di depan pria itu "Aku butuh meja belajar. Minggu depan aku sudah masuk semester 7"

IncidentTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang