9

14.3K 901 121
                                    

Sekarang Haechan sudah kembali bekerja di cafe.

Awalnya Mark tidak percaya karena ia yakin Haechan dan Chenle akan kabur, Mark sudah tahu dengan gelagat Haechan.

Ingat! Mark tidak akan melepaskan mereka begitu saja!!.

Kiranya Mark akan membiarkan Haechan begitu saja namun nyatanya tidak, Mark menyuruh bawahan nya untuk mengawasi Haechan dan Chenle.

Memasangkan kamera di seluruh cafe tanpa sepengetahuan Haechan.

"Mark berhenti menggendong ku, aku sudah bisa berjalan"

Keduanya baru saja selesai mandi, Haechan kesal Mark terus menggendong nya padahal ia sudah bisa berjalan seperti biasa.
Tapi karena seorang Mark Jung sangat keras kepala ia tidak peduli sama sekali.

Dengan pelan Mark menaruh tubuh Haechan di atas ranjang lalu beralih membuka lemari untuk mengambil pakaian.

Mark akan mengantar Haechan sedangkan Chenle, anak itu sudah di antar oleh supir.

"Saya akan menjemput mu" Ucap Mark yang sedang memakaikan baju untuk Haechan.

"Tidak perlu, aku bisa naik bus"

Haechan meringis, Mark mengapit pipinya kuat, Karena ucapannya tadi membuat Mark marah dan tidak suka.

"Jangan membantah sialan!"

"Mark sa-sakit"

Mark masih asik menatap Haechan dengan tajam.
Ia tahu pasti Haechan akan mengambil kesempatan.

Lalu setelahnya Mark memeluk Haechan.

"Maafkan saya Haechanie, kau selalu membuat saya marah"

Haechan masih saja menangis, ia tidak berbohong rasanya sangat sakit.

Haechan benar benar tidak tahan lagi Jika harus terus begini apa lagi berada dalam genggaman seorang iblis seperti Mark.

Mark mencium seluruh wajah Haechan yang sekarang sudah menjadi candunya.

"Aku membenci mu" Cicit Haechan.

"Saya tau tapi saya mencintai mu"

Mark mencintai Haechan?, semua hanya obsesi yang begitu besar.

Ingat itu!

Setelah selesai bersiap sekarang keduanya sudah dalam perjalanan menuju cafe.

"Jangan lupa minum obat yang sudah saya berikan"

Yaps, Mark memberikan Haechan pil obat agar di minum.
Haechan pun hanya menerima saja tapi nantinya ia akan membuangnya.

Haechan hanya mengangguk sebagai jawaban.

"Jangan mencoba untuk kabur atau kau akan tau akibatnya"

Cup.

Mark mencium kening Haechan sebelum ia pergi.

Rasa Mark sudah pergi Haechan mulai membuka pintu cafe dan mempersiapkan barang barang.

Jangan percaya!, Haechan kembali mengunci pintu cafe.
Tujuan nya sekarang kampus Chenle.

Memang dari awal Haechan sudah merencanakan ini.
Ia hanya berpura pura meminta Mark agar dirinya kembali bekerja tapi niatnya yaitu kabur.

Berdoa saja semoga Ayah dan anak itu bisa kabur sejauh mungkin.

Haechan memakai topi dan juga masker agar tidak di ketahui.
Yang benar saja Haechan?.

Haechan langsung bergegas ke kampus Chenle.

Luka Untuk Papa dan Chenle S2 [MARKHYUCK]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang