"Apa maksud mu?"
"Ayolah aku rasa kau tidak bodoh"
Wanita berpakaian minim serta make up tebal, hanya memandang ke arah lelaki yang sekarang di hadapan nya.
"Kita berdua membenci orang yang sama bukan?, Jadi kau tahu kan maksud kedatangan ku kesini"
"Kau mau mengajak ku untuk bekerja sama"
Lelaki itu hanya tersenyum miring saat mendengar ucapan wanita tersebut.
"Tepat sekali, dan aku tahu kau ingin membalas dendam kepada mereka"
"Apa rencana mu?"
"Sebenarnya kita bisa saja langsung membunuh mereka"
"Lalu?"
"Bermain main dengan mereka terlebih dahulu itu jauh lebih menyenangkan"
"Tapi aku ingin menyapa mereka lebih dulu, aku ingin tahu bagaimana reaksi mereka melihat ku"
Bisa di lihat dari raut wajah wanita itu, rasanya ingin sekali ia balas dendam pada musuhnya secepatnya.
"Aku setuju kita bekerja sama sekarang, kita bahas lebih lanjut di ruangan ku"
Dua orang itu berjabat tangan meninggalkan senyum yang sulit di artikan.
Mereka bertiga segera masuk ke salah satu ruangan, meninggalkan para bodyguard yang sedang berjaga.
.
.
.
.
"Masih sakit?"
"Sedikit, tetap usap perut ku Mark"
Mark tidak menolak permintaan dan terus mengusap perut Haechan.
Paginya Haechan ingin membuat sarapan untuk Mark dan Chenle, tiba tiba saja Haechan merasakan perutnya sangat sakit.
Jangan di tanyakan lagi Mark dan Chenle sangat takut kalau terjadi sesuatu pada Haechan, walaupun Mark sudah mencoba untuk mengajak Haechan ke rumah sakit tetapi Haechan langsung menolak dan meminta Mark mengusap perutnya saja.
Mark terpaksa menunda jadwal meeting di kantor walaupun sangat penting tapi keadaan Haechan jauh lebih penting.
Haechan yang bersandar pada sofa dan juga Mark yang duduk di lantai. mengangkat sedikit baju Haechan memperlihatkan perut buncitnya.
Usia kandungan Haechan sekarang sudah memasuki lima bulan.
"Lele berangkat dulu"
Mark dan Haechan langsung menoleh ke arah Chenle yang sudah selesai bersiap.
"Biar supir saja yang antar" Ucap Mark.
"Aku bersama Jisung Hyung"
Entah mengapa Mark tidak begitu suka dengan kedekatan Chenle dan Jisung.
"Jangan terlalu dekat dengan Jisung"
"Kau tidak punya hak untuk mengatur ku"
"Chenle" Tegur Haechan.
"Kenapa?, nyatanya begitu bukan? Cih dia datang hanya mau menghancurkan kehidupan kita"
"Dimana sopan santun mu, Papa tidak pernah mengajar mu berbicara seperti itu"
"Kau lihat sekarang?, Papa ku membela mu dan kau juga sudah menghasut Papa ku"
"CHENLE!" Bentak Haechan.
Rasanya Chenle ingin menangis, pertama kalinya ia di bentak.
Memang sialan, Mark benar benar sudah menghasut Papa nya sekarang. begitulah yang di pikiran Chenle.
KAMU SEDANG MEMBACA
Luka Untuk Papa dan Chenle S2 [MARKHYUCK]
Ficción GeneralObsesi mu semakin besar saat aku dan Chenle kembali lagi #Markhyuck #bxbshipper #Bl Kalau gk suka tinggal skip aja