"Hiks... aku menyesal"
Taeyong terus menangis dalam dekapan Jaehyun.
Saat mendapat kabar dari rumah sakit Taeyong lah orang pertama yang menangis histeris hingga pingsan.
Mereka semua bergegas ke rumah sakit setelah mendapatkan kabar kalau Renjun menggalami kecelakaan, sesampainya di rumah sakit mereka hanya melihat wajah pucat renjun dengan tubuh yang tertutup kain putih.
Nyawa Renjun tidak bisa di selamatkan lagi itu yang di ucapkan salah satu dokter.
Disini mereka sekarang, mereka berada di makam renjun.
"Hiks seharusnya dulu aku tidak mengusirnya Jae hiks aku seharusnya menerima renjun dan anak itu"
"Kita harus mengikhlaskan mereka pergi" Jaehyun terus menenangkan Taeyong.
"Aku merasa bersalah, ini semua kesalahanku"
Kepergian Renjun membuat mereka semua merasa terpukul.
Jeno berjalan ke arah Taeyong dan memelukny, bukan Taeyong saja yang merasa sedih ataupun merasa bersalah tetapi mereka juga.
"Kita pulang sekarang, bubu harus istirahat aku dan Mark berjanji akan mencari pelakunya"
Setelah mendapat anggukan dari Taeyong mereka semua meninggalkan makam renjun.
"Papa menangis?" Tanya Chenle.
Haechan langsung menghapus air matanya, entah Haechan juga merasa sedih dengan kepergian renjun.
Bukan apa apa tapi Haechan mengingat dulu Renjun di usir oleh Taeyong, ingatkan dulu Taeyong lah orang pertama yang tidak mau menerima anak yang sedang di kandungi Renjun.
Setelah kepergian Renjun tidak ada orang satu pun yang tau keberadaan Renjun bukan hanya itu Taeyong juga melarang untuk mencari Renjun.
Chenle hanya menatap Papa nya yang terus terdiam sedari tadi, Chenle juga tidak mau banyak bertanya mungkin sekarang suasana tidak mendukung.
Kini mereka sudah sampai di rumah, Haechan buru buru menarik tangan Chenle, Chenle yang terkejut pun hanya menoleh ke arah Papa ny tanpa bertanya lagi.
"Bubu dan Papa istirahat saja, Renjun juga akan sedih kalau melihat bubu terus menangis"
Taeyong pun mengangguk dan langsung memeluk Haechan tidak lupa mengusap perut buncit Haechan.
"Aku dan Chenle ke kamar dulu"
***
CKLEK."Haechanie"
Mark masuk ke dalam kamar namun ia tidak melihat Haechan tapi ia mendengar bunyi shower air ternyata Haechan sedang mandi.
Mark langsung menyiapkan pakaian yang akan Haechan pakai.
Toktok.
"Tuan makanan sudah di siapkan"
Mark bergegas membuka pintu dan menerima nampan yang di berikan maid.
Taeyong kembali memperkerjakan maid karena ia juga tidak mau membiarkan Haechan harus bekerja apa lagi Haechan sedang mengandung.
Taeyong hanya tidak ingin terjadi sesuatu pada Haechan dan cucunya.
"Mark"
Haechan keluar hanya menggunakan bathrobe dengan rambut yang masih basah.
Mark segera meletakkan nampan yang ia pegang di atas nakas lalu berjalan menuju Haechan.
"Duduk lah saya akan mengeringkan rambut mu" Mark mengambil handuk kecil dan juga hair dryer di laci.
KAMU SEDANG MEMBACA
Luka Untuk Papa dan Chenle S2 [MARKHYUCK]
Ficção GeralObsesi mu semakin besar saat aku dan Chenle kembali lagi #Markhyuck #bxbshipper #Bl Kalau gk suka tinggal skip aja