11

14.2K 925 71
                                    

Cklek.

"Haechanie"

Haechan menoleh dan ternyata Mark namun ia mengabaikannya begitu saja.

Mark berjalan mendekati Haechan yang sedang duduk lalu berlutut tepat di hadapan Haechan.

"Saya minta maaf atas perlakuan saya selama ini, Maaf atas semua luka yang sudah saya kasih"

Haechan tidak menjawab sedikit pun ucapan Mark dan terus mengabaikan nya begitu saja.

Semuanya sudah kau hancurkan Jung dan sekarang ingin meminta maaf kepada Haechan?.
Mungkin meminta maaf saja tidak cukup.

"Saya menyesal" Mark memeluk kedua kaki Haechan.

Mark Jung menyesal?, yang benar saja? atau hanya tipuan saja agar Haechan percaya dengan begitu mudah.

Haechan menunduk karena ia mendengar suara isakan kecil, Haechan mengangkat dagu Mark untuk memastikan.

Ternyata benar Mark menangis ia kembali memeluk kaki Haechan dan terus mengucapkan kata maaf.

Haechan menendang Mark kuat sehingga Mark terpental ke belakang.

"BRENGSEK, SIALAN, PEMAKSA!" Teriak Haechan dan langsung berdiri.

Bugh.

Haechan memukul wajah Mark yang tak kalah kuat.

Ingatkan Haechan juga seorang laki laki

"BRENGSEK KAU HARUS MATI SIALAN!"

"AKU MEMBENCI MU DAN KAU DATANG MENGHANCURKAN SEMUANYA!"

Bugh.

"KENAPA, KENAPA KAU HARUS DATANG LAGI DI KEHIDUPAN KU!"

Bugh.

"TIDAK BISAKAH KAU MELEPASKAN AKU DAN CHENLE!"

Bibir dan juga hidung Mark yang sudah berdarah serta wajah yang penuh luka.
Toh Mark biarkan saja Haechan memukul nya walaupun ini tidak seberapa.

Nafas Haechan memburu dan dada yang terasa begitu sesak.

"Saya minta maaf Haechan sungguh saya menyesal"

"KAU MEMBUAT AKU DAN CHENLE SEMAKIN MENDERITA!"

Haechan mengambil gelas yang di atas nakas lalu kembali memukul kepala Mark.

"ARGH HAECHAN"

Darah segar mengalir dari kepala Mark dan Haechan yang melihat itu langsung memundurkan langkahnya.

Haechan melihat kedua tangannya yang terkena darah dan menggeleng kuat.

"Hiks... tidak" Seluruh tubuh Haechan bergetar hebat.

Mark tidak peduli dengan rasa sakit yang ia rasakan dan mencoba untuk mendekati Haechan, Mark tahu Haechan sedang ketakutan sekarang.

"Tidak apa, kemarilah" Mark mengulurkan tangannya.

Haechan semakin menggeleng kuat dan semakin ketakutan saat Mark mengeluarkan pisau.

Mark memberikan pisau itu kepada Haechan dan langsung memeluk tubuh Haechan.
"Lakukan sesuka mu"

Haechan juga memeluk tubuh Mark menangis hebat sebelum akhirnya ia menusuk Mark menggunakan pisau tepat di bahunya.

"ARRGGHH"

.

.

.

.

Setelah kejadian itu Haechan selalu menghindari Mark karena ia takut melakukan hal yang lebih tidak terduga lagi.

Haechan juga tidak tahu kenapa sampai ia berani melakukan seperti itu rasanya seperti setan yang sedang mengendalikan seluruh tubuhnya.

Luka Untuk Papa dan Chenle S2 [MARKHYUCK]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang