Kini keduanya saling berpelukan di atas ranjang setelah melakukan hal panas.
Siapa lagi kalau bukan Mark dan Haechan.
Awalnya Mark hanya mengecup bibir Haechan namun Haechan menarik tengkuk Mark mempertemukan kedua belah bibir itu. mulai dari menghisap, mengigit, menjilat terkahir mereka juga saling bertukar saliva berakhir menelan.
Biarkan keduanya melakukan itu toh juga mereka sudah di kabuti nafsu.
Sebenarnya ini bukan pertama kalinya untuk mereka.
"Haechanie maaf saya sudah bermain kasar" Ucap Mark sembari mengusap surai Haechan yang lepek akibat keringat.
Haechan hanya mengangguk dan semakin memeluk erat tubuh Mark, menenggelamkan wajahnya di dada bidang Mark.
"Mark"
"Hm... ada apa?" Tanya Mark.
"Aku takut" Cicit Haechan.
"Takut kenapa?, apa yang membuat mu takut?" Tanya Mark sekali lagi.
"Kau pergi meninggalkan aku dan Chenle"
"Tidak Haechan seharusnya saya yang takut"
Mark takut jika Donghae datang untuk mengambil Haechan dan Chenle lalu membawa mereka pergi.
Mark takut itu akan terjadi."Saya benar benar mencintai mu Haechan, saya mohon jangan tinggalkan saya lagi"
"Tapi nanti Ayah bagaimana"
Hening.
Kedua nya asik dengan pikiran masing masing."Hiks.... kenapa diam saja Mark?!, aku tidak suka di abaikan" Kesal Haechan yang mulai terisak.
Haechan menangis?.
Wajah sembab Haechan dan juga hidung yang memerah.
Padahal Mark tidak bermaksud mengabaikan Haechan.
"Maaf" Mark mengusap pipi Haechan.
Entah Haechan juga bingung dengan dirinya sendiri.
"Sekarang kita mandi lalu makan"
Mark pun menggendong Haechan ke kamar mandi., Dengan sigap kedua tangan Haechan melingkar di leher Mark.
Selesai mandi Mark dan Haechan segera turun ke bawah.
Mereka akan makan malam bersama.
Semua di buat heran kenapa Haechan di gendong?, Bukankah Haechan baik baik saja.
Hm... itu menurut mereka.
"Haechan kamu ingin makan yang mana?, biar bubu yang ambilkan" Tanya Taeyong.
Haechan sama sekali tidak menjawab dan mengabaikan Taeyong begitu saja.
Semua tamu Haechan tidak bisa memaafkan Taeyong.
"Haechanie" Panggil Mark pelan.
"Mark aku ingin- hueeekk
Haechan langsung berlari menuju kamar mandi yang ada di dekat dapur.
Lantas Mark juga ikut berlari mengejar Haechan dan di ikuti oleh lainnya.
"Hueek-
Mark terus memijat tengkuk Haechan, ia sendiri juga bingung kenapa Haechan mual akhir akhir ini.
"Bagaimana sudah enakan?" Tanya Mark dan di angguki oleh Haechan.
Chenle langsung meraih tisu untuk membersihkan area mulut Haechan.
"Papa baik baik saja kan?" Tanya Chenle.
Haechan hanya tersenyum melihat raut wajah Chenle yang terlihat khawatir.
KAMU SEDANG MEMBACA
Luka Untuk Papa dan Chenle S2 [MARKHYUCK]
Ficção GeralObsesi mu semakin besar saat aku dan Chenle kembali lagi #Markhyuck #bxbshipper #Bl Kalau gk suka tinggal skip aja