16. Ngidam berakhir manis

47.4K 1.9K 31
                                    

Haloo, kembali lagi di semesta Samudra Starla💐

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Haloo, kembali lagi di semesta Samudra Starla💐

Jangan lupa votee yaaa, selamat membaca❤️

••••

"Anak haram akan selamanya menjadi haram."

Starla menghapus kasar air matanya yang turun membasahi pipi mulusnya. Ia tidak suka di situasi seperti ini. Situasi dimana dirinya lemah, lemah dengan perkataan yang dilontarkan oleh Citra.

Di mobil tadi memang dirinya yang menguatkan Samudra dan seolah tak terjadi apa-apa. Tetapi percayalah, Starla juga hampir menangis di sepanjang perjalanan pulang tadi. Namun ia tak mungkin menangis, karna jika mereka sama-sama menangis, suasana akan semakin sangat menyedihkan.

Saat Samudra sudah tidur, Starla keluar dari kamar dan memilih untuk singgah sebentar di ruang tamu untuk mengeluarkan tangisannya yang ia tahan selama di mobil tadi.

Dirinya tak sekuat itu untuk mendengar perkataan pedas, apalagi itu menyangkut anaknya.

Di mata Citra, Starla sudah sangat jelek dan kotor. Apalagi anak yang ia kandung ini. Pasti sudah tak ada harga dirinya lagi didepan Citra.

Ternyata benar apa kata Samudra. Mama kandung dari lelaki itu jahat. Sangat jahat malah. Apakah Citra tak ada rasa keibuan? Dan bagaimana jika wanita paruh baya itu merasakan juga apa yang ia rasakan selama ini. Mereka sama-sama ibu, namun Citra benar-benar tak ada rasa kemanusiaan sama sekali. Ibu mana yang terima jika anaknya direndahkan seperti itu?

Starla langsung menoleh kearah perutnya, saat bayi yang tengah ia kandung itu bergerak. Mungkin juga ikut merasakan sedih didalam sana.

"Maafin nenek, ya, sayang? Gapapa, nenek sebenarnya baik kok. Tapi emang lagi emosi aja kemarin. Gapapa gapapa, mama sama papa Samudra tetep jagain dan sayang sama kamu kok." Starla berujar didalam hati sembari mengelus perutnya.

Starla tak mau membangunkan Samudra karna ia tak mau lelaki itu melihat dirinya sedih karna Citra. Karna nanti Samudra akan menjadi menyalahkan dirinya sendiri.

Tangannya menghapus air mata yang sedari tadi menetes. Sungguh, ia tak kuasa menahan tangisannya saat lagi-lagi mengingat ucapan dari Citra.

Starla menghela dan membuang nafasnya berkali-kali agar ia tidak menangis lagi.

"La?"

Starla tersentak lalu menghapus kasar air matanya. Menolehkan kepalanya kearah Samudra, dan tersenyum menatap lelaki itu seolah sedang tidak terjadi apa-apa.

"Kamu udah bangun?" Tanyanya basa-basi.

"Kenapa?" Samudra mengambil duduk disebelah Starla lalu menatap mata cantik milik Istrinya yang sangat terlihat sembab.

"Kenapa? Aku kenapa emangnya? Aku gapapa kok."

Samudra menghela nafasnya lalu merengkuh tubuh rapuh milik istrinya. Ia tahu, ia tahu kenapa Starla menangis. Samudra bukan lelaki bodoh yang tidak tahu kenapa istrinya.

SAMUDRATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang