37. Baby blues

35.8K 1.4K 50
                                    

Selamat datang di semesta Samudra dan Starla💗

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Selamat datang di semesta Samudra dan Starla💗

Jangan lupa vote dan comment ya semuanya❤️‍🔥

••••

"Tenangin dulu, La. Gue tau ini berat, tapi gue juga yakin kalo lo bisa. Kuat, lo harus kuat."

Samudra mengelus punggung Starla dengan tenang sembari tangan satunya menghapus air mata yang tak kunjung henti.

Sepulang kerja, Samudra mendapati istrinya sedang menangis di ruang tamu dengan Djiwa yang berada di kamar sedang tidur.

Awalnya bingung, namun saat mengingat kontrol mingguan Djiwa dua hari yang lalu, akhirnya Samudra paham apa yang dimaksut oleh dokter Sinta. Ya, dokter wanita itu bilang bahwa kemungkinan Starla akan mengalami baby blues atau perubahan suasana hati setelah kelahiran yang bisa membuat seorang ibu merasa terharu, cemas, hingga mudah tersinggung.

Sebenarnya ini bukan yang pertama kali. Beberapa hari yang lalu, Starla juga tiba-tiba menangis tengah malam saat selesai menyusui Djiwa. Samudra fikir karna ada yang sakit, ternyata wanitanya sedang lelah dan terkena baby blues.

Cemas, sedih, pusing, jadi satu di tubuh Starla. Wanita itu merasa kurang cocok jadi ibu karna mudah menangis dan menyerah untuk saat ini.

"Aku capek, Dra. Ternyata mental aku nggak sekuat itu. Aku capek..."

Starla menutup wajahnya menggunakan kedua telapak tangannya. Ia menangis deras disana. Mungkin menangis saja sepertinya tak cukup untuk mengakhiri kecemasan ini.

"Gapapa gapapa, keluarin dulu aja semuanya. Tapi kalo mau nangis, di pelukan gue aja yuk?"

Samudra melepas paksa kedua tangan Starla lalu memeluk tubuh rapuh milik wanitanya diatas kursi ruang tamu ini.

Dan tangisan Starla semakin deras, air matanya benar-benar turun dengan derasnya hingga membasahi kaos yang dipakai oleh Samudra.

"Aku capek, aku nggak tau harus gimana lagi..."

Samudra memejamkan matanya. Hatinya terlalu sakit mendengar suara isakan yang keluar dari mulut sang istri.

"Gue disini, La, gue disini.."

"Kamu nggak tau rasanya secapek apa aku waktu tengah malam harus bangun, harus ngapa-ngapain sambil gendong Djiwa. Kamu nggak tau rasanya sesakit apa waktu Djiwa nyusu mulutnya nggak pas di payudara aku. Kamu juga nggak tau rasanya gelisah setiap hari takut kalo ASI ku nggak keluar. Aku capek, Dra, capek!"

Starla berujar sembari menangis dan memukul-mukul pelan dada Samudra.

"Maaf, La, maaf.."

Starla tambah menangis. Wanita itu akhirnya memeluk erat tubuh Samudra. Menyembunyikan wajahnya di dada bidang sang suami sembari sesegukan.

SAMUDRATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang