Ini kisah dari seorang Samudra Kenzo Addison, Ketua geng motor Gotreasure yang disegani banyak orang, tetapi bukan karna kejahatan. Itu semua karna Gotreasure memiliki empati yang sangat besar. Selain itu, Gotreasure juga memiliki banyak anggota yan...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Selamat datang di semesta Samudra dan Starla🤍
Jangan lupa vote yaaaa!!
****
Satu minggu berlalu, mereka sudah tidak menginap lagi dirumah keluarga Addison namun kini hubungan Starla dan Citra sudah jauh lebih membaik karna tiap harinya Citra akan mengirim pesan pada Starla. Entah untuk menanyakan Djiwa yang berposisi cucu perempuan pertama di keluarga Addison atau menanyakan seorang Samudra.
Namun Samudra masih cuek dengan Citra. Mungkin juga sedikit canggung. Maklum, sudah berapa lama mereka menjadi Asing?
"Djiwa disini ajaa, papa masih mau main basket oke? Kita lihat papa dari sinii, yaa!"
Saat ini mereka semua berada di lapangan basket yang jaraknya lumayan dekat dengan Markas. Lapangan yang dulu sering Gotreasure kunjungi karna ingin bermain basket disini.
Sepulang kerja, Samudra mengajak anggota Gotreasure untu bermain basket karna lumayan lama juga mereka tidak main.
Karna Xaviera sedang ada urusan penting, maka tidak bisa ikut untuk menemani Starla. Alhasil kini wanita itu hanya bersama Djiwa untuk menonton Samudra bermain basket.
"Hohohowwhoawh!!"
"Hah gemas amattt ngomong apa, sihh, nakk??!!!"
Djiwa malah tertawa sembari menendang-nendang angin, dalam artian kakinya bergerak bebas.
"Hai, asik amat gue lihat daritadi berduaan." Tiba-tiba Samudra datang dengan memakai baju basket yang basah akibat keringat.
Terlihat sangat seksi, apalagi otot tangannya terlihat dengan jelas. Keringat yang menetes dari dahi membuat lelaki itu semakin seksi dan tampan.
Starla buru-buru menggelengkan kepalanya, membuang pikiran kotor yang sempat hinggap di otaknya.
"Apasih, orang udah biasa lihat juga."
"Kenapa geleng-geleng? Seksi 'kan gue?"
Starla melototkan matanya lalu memukul pelan lengan Samudra.
"Kumat ih!"
Samudra terkekeh lalu menatap Djiwa yang sepertinya sedang kebingungan.
"Apa? Mau sama gue?"
"Ihh, papa bau asemm tau!!"
Starla mengambil handuk yang berada di tas yang berisikan perlengkapan Samudra, karna rencananya lelaki itu akan mandi di area sini yang memang tersedia kamar mandi khusus.
Dengan sabar dan sambil menggendong Djiwa, Starla mengusap keringat Samudra menggunakan handuk kecil. Mulai dari dahi, leher, hingga tangan yang sedikit lepek karna keringat.
"Dulu sebelum ada aku siapa yang ngelapin keringat kamu?"
