Yibo duduk termenung layaknya orang bodoh di gunung yang sepi itu.
Sinar matahari yang terang mulai terlihat yang bertanda pagi sudah datang."Apa yang kamu pikirkan hah? Cepat berdiri!" Perintah wanita tua itu.
Wang Yibo tidak menanggapinya, matanya terus melihat lurus kedepan dimana tempat portal di buka beberapa saat yang lalu.
"Aku, harus segera bangun." Yibo berguman dengan wajah yang pucat dan tatapan mata yang kosong.
"Apa?" Bibi Wang mengernyit heran dengan perasaan yang kesal karena membiarkan para vampir itu lolos.
"Aku.. Bibi, kenapa aku harus bermimpi seperti ini? Aku harus segera bangun dari mimpi buruk ini. Bibi, Tolong bangunkan aku." Yibo menatap bibinya dan meminta tolong dengan senyum yang mengerikan. Wajah yang pucat pasi dan mata yang bengkak, membuat Yibo terlihat seperti mayat hidup.
"Kau gila? Ini salahmu karena tidak bisa membunuh mereka. Sebenarnya apa yang terjadi padamu? Kamu tidak pernah buat kesalahan selama ini. Dasar bodoh!" Bukannya merasa kasihan, wanita itu malah semakin mengumpatnya, karena ia sama sekali tidak mengerti dengan situasi keponakanya itu.
"Bodoh? Ah, Benar, aku memang bodoh karena bermimpi seperti ini. jadi cepat bangunkan aku dari mimpi sialan ini, bibi." Yibo masih belum bisa menerima kalau semua ini bukanlah mimpi, melainkan kenyataan.
Dia menolak kenyataan dan membawa dirinya sendiri pada sebuah ilusi.
"Mimpi? Apa ini terlihat seperti mimpi bagimu? Sadarlah, kita di dunia nyata sekarang dan sejak tadi malam kita belum tidur sama sekali." Bibi Wang kembali berteriak pada pria bodoh itu sambil memukul keras kepala Yibo untuk menyadarkanya.
"Jadi maksud bibi, aku telah membunuh Xiao Zhan? Membunuh? Kenapa ku harus membunuhnya?" Yibo benar-benar terlihat seperti orang yang tidak waras saat ini.
Matanya masih kosong dengan seluruh pikiran yang kacau, yang membuatnya masih belum bisa menerima kenyataan.Bibi Wang memijit pelipisnya, "Kenapa kamu seperti ini Yibo? Kamu terlihat seperti anak remaja sekarang. Sadarlah, kamu bukan anak muda lagi!"
Tetapi Yibo mengabaikan perkataan sang Bibi. Kepala bibi Wang mulai pusing melihat kebodohan dari ponakannya tersebut. Dia mendesah kasar.
"Hei, ada apa denganmu? Tugas kita adalah memburu mereka, atau jangan-jangan kau benar-benar jatuh cinta dengan vampir itu?"
Mata Yibo membulat, senyum tanpa semangat muncul di bibirnya, "Ah benar, aku mencintainya. Apa bibi tidak tahu? Xiao Zhan itu, pacarku." Jawab Yibo setengah bersemanat, tetapi matanya terlihat kosong.
"Jangan gila Yibo! Selamanya kalian tidak bisa bersama. Darah yang mengalir dalam tubuhmu adalah darah keturunan pemburu, jangan menyulitkan dirimu sendiri." Bentak bibi Wang, memberi peringatan pada Yibo.
Wang Yibo tidak menjawab lagi, lelaki itu hanya diam dan terus menatap ke depan seolah berharap seseorang akan muncul kembali dari balik gunung yang sepi itu.
Namun, seberapa keras pun dia berlutut dan menunggu disana, tidak ada seorang pun yang muncul untuk menyapanya.
∆∆∆
Beberapa hari pun berlalu. Wang Yibo meringkuk dalam selimutnya seperti orang bodoh. Bayangan wajah kesakitan Xiao Zhan terus menerus terlintas dalam ingatannya. Setiap malam mimpi buruk itu terus menghantuinya.
"Zhan..." Yibo bangun dan meraih ponselnya, dia menghubungi Xiao Zhan namun seperti biasa, yang menjawabnya hanyalah operator wanita.
Wang Yibo keluar dari kamar asramanya, ia pergi dengan wajah yang berantakan dan berdiri di depan kamar asrama milik Xiao Zhan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Fobidden Love (Yizhan/END 🖤)
FanfictionSINOPSIS Peraturan beribu-ribu tahun yang lalu yang di buat oleh klan vampir dan pemburu vampir. kedua kubu ini tidak di perbolehkan untuk saling jatuh cinta apalagi hidup bersama. semua keturunan pemburu vampir diberikan indera penciuman yang tajam...