30.

3K 209 16
                                    

Yuan memeluk Xiao Zhan dengan erat sambil menangis bahagia. Xiao Zhan membalas memeluk sang adik dengan haru.

Setelah berpelukan, mereka masuk ke dalam kamar hotel tersebut.

Yibo duduk di samping Zhan, membuat Yuan menatapnya sinis. Begitu pun dengan Yubin yang hanya menatap dingin Yibo.

Tetapi Yibo sama sekali tidak peduli dengan ekspresi polos tanpa rasa bersalahnya.

"Yuan." Zhan membuka suara, memanggil sang adik dengan suara rendah. Pria manis itu tersenyum samar, "Maaf karena sudah membuatmu khawatir. Yubin juga, terimakasih karena kalian sudah datang kesini mencari ku." Kata pria mania itu.

"Gege tidak perlu minta maaf, tidak ada yang salah disini." Jawab Yuan, tetapi matanya melirik ke arah Yibo, yang tampak jelas sedang menyalahkan pria Wang itu.

"Ini salah saya karena membiarkan Pangeran pergi sendiri." Kata Yubin dengan suara lirih.

"Tidak Yubin. Ini bukan salahmu." Timpal pria manis itu.

"Ge, kita harus segera kembali ke istana." Ajak Yuan.

Zhan mengangguk mengiyakan, "Tapi Yuan, ada hal yang ingin gege bicarakan. Itu.." Pria mania itu masih tampak ragu untuk mengungkapkan maksudnya.

Melihat Zhan yang ragu, Yibo memegang tangan pria manis itu dengan senyum hangatnya.

Xiao Zhan menarik nafas panjang, lalu mulai kembali berkata, "Yuan, kami menikah.. Ini bukan karena paksaan, tapi, aku mencintainya." Lirih Zhan.

Yuan sedikit terkejut, bukan karena dia tidak tahu tentang Zhan mencintai pria Wang itu, hanya saja, itu adalah reaksi normal baginya saat mendengar pengakuan tersebut.

Mata Yuan terlihat sedih, tapi bibirnya tersenyum samar.

"Ge, apa aku bisa menghalangi kebagaiaanmu? Tentu saja, aku tidak boleh melakukan itu, kan? Aku tidak menyukai dia.." Yuan menatap ke arah Yibo dengan ekspresi datar, lalu kembali menatap Zhan sambil tersenyum, "Tapi kalau dia bisa membuat gege bahagia, kenapa aku harus menentangnya?"

Zhan menatap Yuan dengan mata berkaca-kaca. Sejujurnya dia sangat khawatir kalau Yuan akan menentangnya, karena selama ini Yuan selalu sangat keras kepala.

"Yuan.." Zhan menyebut nama sang adik dengan suara yang bergerar karena terharu.

Yuan tersenyum samar, "Jangan khawatir ge. Sebenarnya aku sudah memikirkan hal ini. Bagaimana kalau gege datang dan mengakui kalau gege ingin hidup bersama Yibo. Apa yang harus aku lakukan jika saat itu tiba?

Banyak pertanyaan yang muncul di benakku setiap saat. Tapi, aku sadar ge,

aku tidak bisa menghalangi kebahagiaan gege. Karena itulah, aku memutuskan untuk mendukung gege." Lanjut Yuan kembali.

Zhan berdiri dan memeluk Yuan dengan erat. Bagaimana pun, dia benar- benar bahagia sekarang.

"Zhan ge, jangan menangis lagi." Kata Yibo dengan suara rendah, dengan senyum polos dosa.

Zhan melepaskan pelukannya, "Terimakasih Yuan." Lalu ia berjalan kembali dan duduk di samping Yibo.

Yuan menatap Yibo dengan ekspresi tak suka, "Kalau kamu sampai menyakiti gege, aku akan membunuhmu!" Ancam pria itu.

"Pfft, jangan khawatir. Kalau aku menyakitinya, aku akan membunuh diriku sendiri." Jawab Yibo dengan yakin.

"Ckck!" Yuan memutar bola matanya malas, sementara Zhan mencibut pelan paha Yibo saat Yibo mengatakan tentang bunuh diri.

"Ah, aku penasaran tentang satu hal. Kenapa kamu terus memanggil Zhan ge dengan sebutan 'gege?'." Tanya Yuan.

"Hm, karena dia lebih tua dariku." Jawab Yibo.

Fobidden Love (Yizhan/END 🖤)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang