Suara desahan dan kecipan basah terus memenuhi ruang kamar itu.
Kedua insan diatas ranjang tersebut masih saling menyatu satu sama lain.
Di saat yang bersamaan di perusahaan Wang, direktur Ma tengah berdiri di depan sekretaris Han dengan tatapan yang sinis.
"Bagaimana? Apa Presdir mu masih belum menjawab teleponnya?" Tanya wanita itu pada sekretaris Han.
Sekretaris Han dengan panik terus berusaha menghubungi Yibo, tetapi sang presdir sama sekali tidak menjawab panggilannya.
Dia sendiri terkejut dengan kedatangan direktur Ma yang tidak membuat janji terlebih dahulu.
Presdir.. Apa yang harus saya lakukan sekarang?
Pria itu mulai terlihat gelisah, lantaran sang Bos masih belum menjawab panggilan teleponnya.
Dia tahu Yibo sering pulang ke rumah di jam makan siang akhir-akhir ini. Tapi sang bos selalu kembali ke kantor tepat setelah jam makan siang selesai.
Tapi, ini sudah lebih dari 3 jam setelah jam makan siang, tetapi Yibo masih belum memperlihatkan batang hidungnya disana.
"Hei! Kenapa diam saja? Cepat suruh presdirmu untuk temui aku! Sialan, beraninya dia menolak bertemu denganku!" Bentak wanita itu dengan sinis.
Mendengar itu, sekretaris Han melirik direktur Ma dengan tak suka.
Cih! Memangnya siapa kau? Presdir bahkan tidak sebanding dengan anda! Percaya diri yang sia-sia.
Pria itu mulai menyinyir dalam hatinya sambil terus mencoba menghubungi Yibo.
Sementara itu di tempat lain, diatas atap gedung yang paling tinggi, Yubin menggunakan matanya yang tajam untum terus mengawasi perusahaan Wang.
"Bagaimana? Apa ada pergerakan dari Yibo?" Tanya Yuan.
Yubin menggeleng, "Tidak ada Yang Mulia. Bahkan, samar-samar aroma dari Yang Mulia Pangeran, pun, tidak lagi tercium." Jawab Yubin.
Yuan mencoba mengendus dengan kening yang tertaut.
"Aku yakin aku meninggalkan banyak aroma di tubuhnya. Tapi, kenapa aroma ku juga tidak tercium?" Guman Yuan dengan sedikit kebingungan.
"Yang Mulia, apa kita temui saja dia sekali lagi?" Tanya Yubin.
Yuan menggeleng, "Tidak untuk sekarang. Zhan ge tidak suka kita membuat keributan di dunia manusia. Tapi, apa Yibo benar-benar masih ada di perusahaan itu sekarang?" Jawab Yuan sembari bertanya. Karena sejak tadi, mereka bahkan tida melihat pergerakan Yibo sama sekali.
Yubin baru menyadari hal tersebut. Dia mengarahkan matanya ke arah ruangan Wang Yibo, dan benar saja, ruangan tersebut kosong.
"Yang Mulia, dia, tidak ada disana.."
Yuan langsung berdiri dengan marah. Dia menggertakkan giginya sambil mengepal erat tangannya.
"Sial!! Kita lengah!" Yuan mengumpat untuk dirinya sendiri.
Matanya berubah menjadi merah karena terbakar amarah, tetapi dia mencoba meredam kembali amarahnya dengan cepat.
"Hah.." pria itu menghela nafas panjang, "Baiklah.. Ayo temui Yibo lagi besok. Besok, bagaimana, pun, kita harus tahu dimana tempat tinggalnya."
Yubin mengangguk mengerti, "Baik Yang Mulia."
Di kerajaan vampir, Feng Lian terus mondar mandir gelisah di mansion miliknya.
Duke Feng datang menghampiri putrinya dengan ekspresi yang bingung.
"Apa yang membuatmu gelisah putriku?" Tanya Duke Feng.
KAMU SEDANG MEMBACA
Fobidden Love (Yizhan/END 🖤)
FanfictionSINOPSIS Peraturan beribu-ribu tahun yang lalu yang di buat oleh klan vampir dan pemburu vampir. kedua kubu ini tidak di perbolehkan untuk saling jatuh cinta apalagi hidup bersama. semua keturunan pemburu vampir diberikan indera penciuman yang tajam...