27.

1.5K 192 10
                                    

Pagi-Pagi, setelah memesan makanan dan menatanya diatas meja, Yibo mengecup singkat kening Zhan, lalu berpamitan untuk berangkat ke perusahaan.

Setelah Yibo berangkat, Xiao Zhan menghela nafas panjang sambil menikmati sarapan di atas meja tersebut dengan sedikit lesu.

"Yuan pasti sedang panik mencariku sekarang. Apa aku minta tolong Yibo untuk menyampaikan pada Yuan kalau aku baik-baik saja?" Guman Zhan.

Sesaat kemudian, ia menggelengkan kepalanya, "Tidak! Lupakan! Yuan pasti akan langsung mengamuk dan mungkin mereka berdua akan bertengkar. Hah.." Pria manis itu membuang nafas pasrah, "Mereka sama sekali tidak akur. Apa yang akan Yuan lakukan setelah mengetahui kenyataan tentang kami?"

Zhan meletakkan sumpit diatas piringnya, dan merebahkan dirinya diatas kasur.

"Walau, pun Yuan tidak terima, tapi aku tidak bisa menarik kembali keputusanku." Zhan mengangkat tangannya, menatap benang merah di tangannya, "Aku, tidak lagi sendirian. Benang ini akan menunjukkan kalau aku sudah punya pasangan. Dasar, Yibo! Sangat licik!" Gerutu pria manis itu sambil mempoutkan bibirnya.

Wang Yibo berjalan ke arah lift, ia masuk ke dalam lift tersebut, menuju ruangannya.

Ketika Yibo keluar dari lift, dahinya berkerut, melihat seorang wanita yang berdiri dengan anggun tetapi terlihat arogan disana.

"Yo presdir Wang, sangat sulit bertemu dengan anda." Kata wanita tersebut dengan sedikit sindiran.

Sekretaris Han berdiri dengan gelisah dan rasa takut karena tidak berhasil mengusir wanita itu pergi.

"Direktur Ma ya? Apa yang anda lakukan disini?" Tanya Yibo dengan nada suara yang rendah. Dia hanya mencoba menghormati yang lebih tua.

Wanita itu menampilkan smirk dibibirnya, sambil berjalan mendekati Yibo.

"Bukankah kamu perlu minta maaf padaku karena membatalkan janji rapat secara tiba-tiba, lalu menolak bertemu denganku?" Wanita itu balik bertanya dengan tatapan mata yang liar, yang jelas menggambarkan bahwa dia tertarik pada Wang Yibo.

"Jadi, anda hanya ingin permintaan maaf?" Tanya Yibo dengan wajah datarnya.

"Tentu tidak.. Ayo bicara secara pribadi." Wanita itu mengeluarkan sebuah kartu dan menyodorkannya pada Yibo, "Ini kunci kamarnya. Temui aku disana, nanti jam 7 malam." Jawab wanita itu.

Melihat kartu tersebut, Wang Yibo tiba-tiba terkekeh sambil menatap wanita itu, dengan tatapan yang jelas terlihat merendahkan.

"Hei, Apa aku terlihat murahan bagimu?" Tanya Yibo dengan suara dingin, dengan bibir yang masih menampilkan senyum licik disana.

Wanita itu ikut tersenyum sambil mengedipkan matanya, "Tidak ada keinginanku yang tidak bisa aku dapatkan. Aku menginginkanmu. Jika kamu ingin mendapatkan maaf dariku, datanglah kesini." Setelah mengatakan hal itu, wanita itu berlalu melewati Yibo, berniat untuk pergi.

Wang Yibo menyeringai dengan tatapan mata yang tajam bagaikan bilah pisau yang bisa memotong apapun.

"Sayang sekali. Tidak ada keinginan yang tidak bisa aku dapatkan juga. Jangan menunggguku karena aku tidak akan datang. Sebaiknya kamu persiapkan dirimu untuk mendapat pekerjaan baru." Seru Yibo, tanpa berbalik melihat wanita itu.

Direktur Ma berdiri di depan lift sambil menyeringai, "Mulut yang sangat pedas anak muda. Tapi, kamu akan menyesal jika kamu tidak datang. Aku akan menunggumu." Setelah itu, pintu lift perlahan tertutup.

Wang Yibo kembali menyeringai, di ramasnya kartu di tangannya dan di lemparkan ke tempat sampah.

"Menjijikan!" Umpatnya dingin.

Fobidden Love (Yizhan/END 🖤)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang