15.

1.5K 209 3
                                    


Sudah satu bulan berlalu sejak Xiao Zhan menghilang di balik pandangan Wang Yibo.

Pria Wang itu masih terus mendatangi gunung, berdiri di depan tempat dimana portal terbuka saat itu.

Wang Yibo hanya berdiri dalam diam layaknya orang bodoh yang sedang menantikan kedatangan seseorang yang tak pasti.

Yibo hanya terus berharap, semoga portal tersebut terbuka saat dia masih berdiri di sana.

"Dasar anak bodoh!! Sebenarnya apa yang dia pikirkan!" Wanita tua itu merasa geram dan marah, ia terus mondar mandir di dalam kamar asrama ponakannya.

Dia selalu mengawasi Wang Yibo, tapi Yibo yang sekarang benar-benar terlihat seperti mayat hidup, yang sudah kehilangan tujuan hidupnya.

Wang Yibo menjadi jarang pulang setelah kepergian Xiao Zhan. Bahkan untuk menemui bibinya pun ia tidak pernah datang.

Setelah 1 Minggu setelah Zhan pergi, semua murid di sekolah tiba-tiba melupakannya. Tidak ada yang mengingat tentang Xiao Zhan, bahkan ketika Wang Yibo berteriak seperti orang gila dan berbicara tentang Xiao Zhan, mereka hanya terdiam seolah sedang menyaksikan tingkah gilanya.

Benar-benar tidak ada satupun orang yang mengingat Xiao Zhan, maupun Xiao Yuan.
Bahkan asrama mereka tampak bersih seolah tidak pernah di tinggali.
Satu-satunya orang yang mengingat mereka hanyalah Wang Yibo.

"Zhan.. Apa kamu menghapus semua ingatan orang-orang di sekolah? Lalu, kenapa kamu menyisakan aku seorang yang bisa mengingat mu?"

"Kenapa kamu, tidak menghapus ingatanku juga?" Wang Yibo berguman kecil dengan bibir yang pucat, bahkan air matanya sudah tidak bisa keluar lagi.

Sedangkan di sisi lain, tepatnya di istana vampir, Xiao Zhan perlahan menggerakan jari-jarinya.
Yuan yang melihat perubahan itu segera memanggil dokter istana.

"Do-dokter.. Dokter.. Gege bergerak.." Teriak anak lelaki itu dengan nada yang penuh harap.

Dokter segera berlari menghampiri kamar Xiao Zhan dan masuk ke dalam.

"Pangeran.." Panggil sang dokter seraya memeriksanya.

"Syukurlah." Sang dokter menghela nafas lega, "Pangeran akhirnya siuman."

"Hah... Sy-syukurlah..." Yuan berkata dengan nada yang bergetar, matanya berkaca-kaca dan tubuhnya terasa gemetar karena rasa senang. Ia segera duduk di samping Xiao Zhan, lelaki itu menggenggam tangan Zhan dan berkata, "Ge.. Terimakasih karena sudah bertahan... Aku sangat takut.."

Dia menahan gejolak rasa sakit akan takut kehilangan yang muncul dalam hatinya. Dia selalu gemetar dan hatinya terus terasa sakit, "Aku tidak akan bisa hidup jika gege juga meninggalkan ku.. Ayahanda dan ibunda sudah pergi, jika gege juga pergi..."

Dia menggigit bibir bawahnya dengan kuat, menunduk dan membiarkan air matanya menetes. Dokter hanya bisa melihatnya dengan tatapan belas kasihan. Luka yang mereka dapatkan benar-benar menyedihkan dan menyakitkan.

Yuan ingin sekali menangis dengan keras.. Namun ia sadar bahwa dia adalah seorang pangeran, seperti yang dikatakan Xiao Zhan, seorang pangeran tidak boleh lemah agar bisa melindungi rakyat nya.

Di tengah-tengah tangisan putus asanya yang tanpa suara, sebuah tangan mengelus surai hitamnya dengan lembut, membuat matanya terbelakak kaget.

Yuan segera mendongakkan kepalanya, melihat apakah yang ia rasakan saat ini adalah kenyataan? Atau hanya hanyalannya saja.

Matanya sekali lagi terbuka lebar saat melihat Xiao Zhan tengah tersenyum padanya. Senyuman dengan bibir yang pucat, Yuan tidak tahu harus bereaksi seperti apa, namun air matanya terus mengalir tanpa henti.

Fobidden Love (Yizhan/END 🖤)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang