Ch 25 Lonely Rain (6)

54 11 7
                                    

Aku baru menyadari kalau Yù Yuán Garden itu seindah ini," gumam Zhou Qi dengan kedua matanya yang menyiratkan kekaguman saat melayangkan pandangannya ke area taman yang kental dengan nuansa desain oriental khas negeri tirai bamboo itu, "

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Aku baru menyadari kalau Yù Yuán Garden itu seindah ini," gumam Zhou Qi dengan kedua matanya yang menyiratkan kekaguman saat melayangkan pandangannya ke area taman yang kental dengan nuansa desain oriental khas negeri tirai bamboo itu, "... sudah lama sekali aku tidak kemari."

Peilun melirik sekilas ke Zhou Qi yang sedang berjalan di sampingnya itu dan diapun tidak dapat menahan senyumannya meskipun samar.

"Yù Yuán Garden ini seperti hidden oasis," lanjut mahasiswa jurusan Film itu penuh semangat.

Tawa owner Heng Café itupun seketika meledak, "Hahaha... apa katamu? Hidden oasis?"

"Iya; Yù Yuán Garden itu hidden oasis! Apa kamu tidak tahu bahwa istilah ini sering dipakai di Douyin dan BiliBili kalau ada seseorang atau influencer sedang mereview suatu tempat yang belum ternotis oleh banyak orang; padahal sebenarnya itu sangat menarik sebagai destinasi wisata," terang laki-laki yang mengenakan hoodie sweater dengan logo Puma dan celana denim tersebut.

"Zhou Qi! Apanya yang hidden oasis; tempat ini mempunyai area yang sangat luas di dekat jantung kota Shanghai di mana semua orang di China sudah pasti mengetahui taman yang sudah berusia ratusan tahun ini dari buku sejarah."

"Huh..."

Peilun yang melihat Zhou Qi sedang melengkungkan garis bibirnya dengan muka masam langsung melanjutkan kalimatnya kembali, "Hmm... tetapi ini memang semacam ngg.. surga dunia... sangat indah seperti membawa kita kembali ke masa lalu di Sisheng peak."

"Si... shi apa?"

Owner café itu langsung mengalihkan topik pembicaraan dengan cepat setelah menyadari sebaris kata tabu yang seharusnya tidak diucapkannya di depan Zhou Qi, "Oh ya; bagaimana kalau kita ke area kolam ikan koi? Nanti kita bisa memberi makan ikan di sana...ngg bahkan kita juga diizinkan untuk mengelus kepala ikan-ikan di sana kalau mereka sedang mendongakkan kepalanya hingga keluar dari permukaan air."

Zhou Qi pun menyetujui usul Peilun dan dia langsung mempercepat langkahnya, "Ayo Peilun; kenapa kamu tidak bilang dari tadi kalau ada kolam ikan koi di sini?"

"Hahaha... kenapa harus terburu-buru? Kolam ikan itu akan tetap di sana sampai kapanpun tidak akan pindah ke mana-mana."

Hari itu adalah pertama kalinya Peilun mengajak Zhou Qi untuk pergi jalan-jalan hanya berdua saja. Sebenarnya tujuan utamanya tidak lain adalah Old Town Coffee di district Huangpu yang letaknya tidak jauh dari Yù Yuán Garden. Café auentik asal Malaysia dengan kaya toast sebagai salah satu pilihan menu breakfast itu adalah café favorit Zhou Qi . Beberapa kali saat dia bersama keluarganya pergi berlibur ke Malaysia atau Singapore; laki-laki yang hobi main basket itu selalu menyempatkan waktunya untuk hang out di café tersebut. Peilun yang juga sudah mengenal Old Town Coffee ini sebagai salah satu referensinya pun mempunyai pendapat yang sama dengan Zhou Qi, bahwa café yang cukup kental dengan nuansa peranakan ini mempunyai daya tarik yang kuat hingga membuat orang tidak segan-segan untuk kembali lagi.

 🔞  29 July, Ch. 44-45 (HONEY & LEMON)✨🔞FeiYun✨Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang