Ch 6 Ghost Story

96 16 9
                                    

Yunxi merupakan sosok yang sangat disukai oleh para mahasiswanya; oleh karena itu kadang walaupun kelas sudah selesai, mereka sering mengajak instruktur ballet tersebut pergi ke café atau makan siang bersama di kantin campus STA

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Yunxi merupakan sosok yang sangat disukai oleh para mahasiswanya; oleh karena itu kadang walaupun kelas sudah selesai, mereka sering mengajak instruktur ballet tersebut pergi ke café atau makan siang bersama di kantin campus STA. Tetapi untuk saat ini; Yunxi dengan jiwa Chu Fei di dalamnya terpaksa menolak ajakan mereka dengan alasan dia sudah mempunyai janji dengan orang lain.

Pada hari kedua setelah kelahirannya kembali; Yunxi berpikir mungkin lebih baik untuk sementara waktu menjaga jarak dengan orang-orang di sekitarnya. Dia ingin terlebih dahulu membiasakan diri dengan tubuh dan lingkungan barunya. Apalagi tanpa diduga dan diharapkannya; pada hari pertama ketika dia membuka kedua matanya dalam raga Yunxi; dia bertemu dengan sosok yang sangat mirip Ta Xian Jun dari kehidupan sebelumnya sebagai Chu Fei. Wajah orang tersebut seperti menjadi tekanan mental baginya; meskipun dia tidak dapat mengingatnya secara jelas bagaimana detilnya di masa yang lalu.

Hingga sampai detik ini; Yunxi masih belum mendapatkan jalan kaluar untuk mengusir Arthur dari apartemennya. Sepanjang hari, dia memutar otaknya untuk mencari cara agar mahasiswa jurusan Film itu segera angkat kaki dalam kurun waktu yang secepat mungkin.

"Jika tubuh anak itu tidak sebesar beruang; aku sudah pasti dengan mudah mendepaknya dari kemarin," batin Yunxi dalam perjalanan pulang ke flatnya, "Tetapi itu tidak mungkin; justru sebaliknya mungkin aku yang akan dilemparnya keluar seperti bola basket."

Saat Yunxi hendak menyeberang jalan melalui jembatan penyeberangan; tanpa sengaja dia mencuri dengar percakapan di antara 2 orang mahasiswi di belakangnya. Topik pembicaraannya berkisar tentang hal-hal aneh yang akhir-akhir ini terjadi di rumah salah seorang dari mereka. Pada awalnya Yunxi tidak bermaksud menguping, karena dia merasa itu tidak sopan dengan mendengarkan pembicaraan yang bukan urusannya. Tetapi karena volume suara mereka cukup keras, hingga mau tidak mau diapun menangkap dialog kedua gadis tersebut.

"Yin Yin; aku merasa di rumahku ada hantu belakangan ini," keluh seorang mahasiswa dengan boba milk tea cup di salah tangannya.

"Hah?! Bagaimana bisa?" tanya mahasiswi yang lain sembari mengambil cup dari temannya itu dan meminumnya sedikit, "Apa kamu merasakan sesuatu yang ganjil di rumahmu?"

"Beberapa kali aku mendengar suara langkah kaki seseorang," balasnya dengan cepat, "Bahkan kadang aku mendengar tetesan atau gemericik air dari wastafel di dapur."

Temannya itupun langsung mengernyitkan keningnya, "Sungguh? Bagaimana dengan kakakmu?" tanyanya semakin penasaran, "Apa dia juga merasakan hal yang sama denganmu?"

"Tsskkk; kamu tahu sendiri gēgēku jarang ada di rumah. Dia sama sekali tidak dapat diandalkan; selalu saja sibuk dengan club motornya."

"Bagaimana kalau kamu memasang lukisan Ménshén (Dewa Pintu) dari Qin Shubao dan Yuchi Jingde di depan pintu masuk?" saran temannya sambil merapikan helaian rambutnya ke belakang daun telinganya, "Aku tahu itu terdengar kuno bagimu apalagi kamu lahir di kota Beijing, tetapi kita orang China tidak bisa lepas dari tradisi leluhur yang turun temurun."

 🔞  29 July, Ch. 44-45 (HONEY & LEMON)✨🔞FeiYun✨Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang