Ch 27 Just being Friendly (1)

46 10 0
                                    

Pagi itu setelah Zhou Qi memarkir mobilnya tidak jauh dari Heng Café; dia menatap box Air Jordan yang sudah disiapkannya untuk dikembalikan ke Peilun

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Pagi itu setelah Zhou Qi memarkir mobilnya tidak jauh dari Heng Café; dia menatap box Air Jordan yang sudah disiapkannya untuk dikembalikan ke Peilun. Kotak sepatu basket itu berada di kursi sebelahnya dalam kondisi persis sebagaimana saat dia menerima paket tersebut di rumahnya pada malam tahun baru. Box sepatu brand favorit para pemain basket itu dihiasi dengan pita berwarna glitter gold dan kartu ucapan tahun baru di dalamnya. Meskipun tidak tertulis nama Quan Peilun di kartu bergambar rabbit tersebut; tetapi mahasiswa jurusan Film itu dapat dengan mudah mengenali tulisan tangan Peilun yang menurutnya cukup artistik.

"Dia lulusan dari Lassale College of the Arts; jadi tentu saja tulisan tangannya indah seperti kaligrafi," gumam Zhou Qi dengan sebaris senyuman datar, "Gambar-gambar Peilun juga bagus... tetapi kenapa dia justru membuka café dan tidak bekerja di bidang seni desain? Bukankah itu seperti menyia-nyiakan bakatnya..."

Laki-laki dengan hoodie Nike itu mendesah pelan, "Itu tidak ada hubungannya denganku," batinnya sambil melepas seat beltnya.

Kemudian dia keluar dari mobilnya dengan membawa box Air Jordan tersebut ke café yang terlihat masih sepi di sekitarnya. Zhou Qi sengaja datang sebelum jam buka tempat hang out itu agar kehadirannya tidak menarik perhatian orang lain. Dia memutuskan untuk mengembalikan sepatu basket itu sendiri tanpa ditemani Arthur, meskipun dia tidak tahu bagaimana nanti jika dia berhadapan hanya empat mata dengan Peilun.

Zhou Qi berdiri tepat di depan pintu masuk Heng Café dengan perasaan yang masih berkecamuk dalam dirinya, "Apa aku perlu minta maaf lebih dulu karena terakhir bertemu dengannya aku sudah melemparkan kain lap ke wajahnya... Atau aku perlu mengucapkan Xīnnián hǎo kepadanya? Tetapi ini sudah bukan momen tahun baru..."

"....."

"Tskkk tapi kenapa jadi aku yang harus minta maaf? Dia layak mendapatkan kain lap kotor itu... dan seharusnya waktu itu aku melemparkan botol pembersih kaca ke mukanya sekalian," gerutu laki-laki yang hobi main basket tersebut dengan menggertakkan giginya.

"PRANGGG!"

Bunyi pecahan yang tiba-tiba terdengar dari dalam café tersebut cukup membuat Zhou Qi terkejut, "Eh... bu... bunyi apa itu? Dari dalam? Pen... pencuri?"

Tanpa berpikir panjang; dia langsung meraih pegangan pintu café dan membukanya dengan disertai rasa cemas dan takut yang berusaha dilawannya dengan modal nekat, "Ini tidak terkunci..."

Ruangan café yang tidak begitu luas itu terlihat temaram karena jendela-jendelanya yang masih tertutup kain gorden serta beberapa lampunya yang padam. Zhou Qi tidak berani melangkahkan kakinya lebih lanjut dan berusaha mencerna apa yang baru saja terjadi dari bunyi pecahan yang didengarnya dari luar.

"Aww!"

Zhou Qi langsung mempercepat langkahnya ke arah dapur dengan tetap diselimuti perasaan was-was yang membuat degup jantungnya semakin cepat, "....."

 🔞  29 July, Ch. 44-45 (HONEY & LEMON)✨🔞FeiYun✨Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang