Ch 34 The Moon Represents My Heart

71 6 7
                                    

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


"Smol..."

"....."

"Smol," panggil Arthur sekali lagi saat mereka dalam perjalanan pulang dari campus STA ke apartemen mereka di district Pudong.

"Eh... iya ada apa?" tanya Yunxi sembari menoleh ke arah Arthur yang sedang memegang setir mobil.

Sesaat Arthur hanya menatap Yunxi selama sekian detik sampai akhirnya dia melanjutkan kalimatnya kembali, "Apa kamu sibuk dengan kelasmu hari ini?"

Yunxi langsung menggelengkan kepalanya, "Tidak," jawabnya singkat dengan vokal yang lirih.

Laki-laki imut itu terdiam lagi karena isi kepalanya masih dipenuhi dengan kejadian di studio balletnya tadi pagi. Pertemuan kedua kalinya dengan Xiǎo Qian yang tidak lain adalah Shimei dari kehidupannya di masa silam masih menyisakan rasa shock dalam dirinya. Shimei adalah salah satu murid di Puncak Shisheng yang cukup dekat dengannya selain Moran dan Xue Meng.

Sejak dulu keberadaan laki-laki berparas cantik itu seperti misteri bagi Shizun. Dia tidak terlalu menonjol dan selalu memilih pada sisi yang tidak akan menjadikan dirinya sebagai pusat perhatian. Jika Moran dan Xue Meng beradu mulut; maka Shimei akan tampil sebagai penengah di antara mereka dengan sikapnya yang tenang. Selain itu setiap tutur kata yang terucap dari muridnya itu terdengar menyejukkan bagai titik-titik embun yang jatuh pada permukaan daun di pagi hari.

Bagi Shizun keberadaan sosok Shimei saat itu seperti danau Tiānchí di Xinjiang; meskipun pemandangan di sekitarnya terlihat indah dan permukaan airnya tampak tenang, tetapi tidak seorangpun yang dapat melihat betapa dalam dan gelapnya dasar danau surga tersebut. Tidak seorangpun saat itu yang dapat melihat betapa kelamnya hati Shimei.

Yunxi menghela nafasnya dengan berat sambil menggigit punggung telunjuknya sementara jemari tangannya yang lain diremasnya untuk menghalau rasa cemasnya. Tentu saja gerak-gerik Yunxi yang tidak dapat menyembunyikan kegalauan hatinya itu terbaca dengan jelas oleh Arthur.

Tetapi apa yang ada di dalam pikiran kedua orang tersebut adalah dua masalah yang jauh berbeda dan tidak berhubungan satu sama lain. Laki-laki berambut cepak dengan hoodie jacket warna ash grey itu mengira kalau Yunxi masih mempermasalahkan tentang sikap kontra darinya untuk bermain drama kostum dari tawaran yang diperolehnya saat di Hengdian tempo hari yang lalu.

Perselisihan mereka sejak pulang dari studio film tersebut sampai tadi pagi di area parkir campus STA memang cukup membuat Arthur merasa bersalah walaupun itu sudah terlambat. Sifat posesif yang mendarah daging dalam dirinya sejak dia hidup sebagai Ta Xian Jun telah membuatnya merasa berhak atas hidup Chu Fei di masa sekarang. Dia selalu berasumsi negatif kalau semua mata yang memandang Yunxi akan selalu disertai pikiran kotor mereka untuk bisa menyentuh kulit mulus pasangannya tersebut. Hanya dengan memikirkan hal yang tidak penting itu saja sudah membuat geram kaisar bar bar tersebut.

"Siapapun yang berpikiran kotor saat melihat Chu Fei ku; mareka akan merasakan akibatnya! Tidak hanya mata mereka yang akan kucungkil satu demi satu; jari-jari mereka akan kucincang tiap ruasnya dan badan mereka akan kurebus hidup-hidup ke dalam kuali besar dengan tungku api di bawahnya."

 🔞  29 July, Ch. 44-45 (HONEY & LEMON)✨🔞FeiYun✨Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang